Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Edukasi Santri di Pondok Pesantren, Upaya Cegah Covid-19

Edukasi Santri di Pondok Pesantren, Upaya Cegah Covid-19 Kredit Foto: Universitas Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat ini, kehidupan di pondok menjadi sangat rentan terhadap penularan kasus Covid-19 mengingat jumlah santri yang sangat banyak di satu lokasi. Bila satu orang menderita Covid-19, penularannya akan sangat cepat. Sebenarnya, tidak hanya Covid-19 yang menjadi ancaman bagi kesehatan para santri.

Hal itu disampaikan Dr. Atik Nurwayuni, salah seorang anggota tim pengabdian masyarakat (pengmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) yang memberikan pendampingan peningkatan hidup bersih sehat bagi para santri di pondok pesantren. Kegiatan ini dilakukan di Pondok Modern Gontor Putri 1 yang bertempat di Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Pondok ini memiliki santri lebih dari 3.500 orang dengan rentang umur 12 hingga 20 tahun.

Baca Juga: Walkot Bima: Penyebaran di Griya Melati Sangat Cepat, Cuma Sembilan Hari, 46 Orang Terpapar COVID

"Permasalahan yang sering ditemui hampir di semua pondok pesantren adalah rentannya santri dari berbagai penyakit menular, seperti kudis (scabies), diare, muntaber, tifoid, cacar, gatal di kepala akibat kutu, hepatitis A, TBC, dan lain-lain. Padahal, hampir semua penyakit yang disebutkan di atas sebetulnya dapat dilakukan pencegahannya melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," ujar Dr. Atik Nurwayuni.

Pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan, di antaranya diskusi dengan para ustazah, edukasi santri, pemberian bantuan sarana kebersihan seperti sabun cuci piring, sabun cuci tangan, handsanitizer, dan masker. Selain itu, poster-poster edukasi juga dibuat dan dipasang di tempat strategis sebagai pengingat bagi para santri untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Dr. drg. Mardiati Nadjib, M.Sc. selaku ketua Tim Pengabdian Masyarakat menyampaikan bahwa salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk membuat percontohan bagi pondok pesantren lainnya dalam upaya menjaga kesehatan semua warga pondok. "Upaya-upaya yang dilakukan oleh Gontor Putri 1 ini sebaiknya diangkat dan disebarkan, dan menjadi percontohan buat pondok yang lainnya," ujarnya.

Kegiatan ini sangat disambut baik oleh pondok pesantren baik pimpinan, ustazah, dan para santri. Saat ini perilaku hidup bersih dan sehat sudah diterapkan para santri. Santri sudah terbiasa mencuci tangan dan menjaga kesehatannya, seperti diungkapkan oleh Ustazah Laili.

"Sekarang para santri sudah rajin mencuci tangan. Selain itu, setiap 200 meter kami membuat tempat cuci tangan dilengkapi poster cara mencuci tangan yang benar. Semua santri wajib memakai masker dan harus selalu menaati protokol kesehatan," kata Laili.

Lebih lanjut Laili menjelaskan bahwa aturan lockdown (kuncitara) sudah diberlakukan sejak awal pandemi, yaitu adanya larangan berkunjung ke pondok pesantren baik oleh tamu maupun keluarga santri. "Semua barang yang masuk ke dalam pondok pesantren selalu disemprot disinfektan terlebih dahulu. Jam malam diberlakukan agar istirahat santri cukup. Tidak ketinggalan perbaikan asupan gizi juga dilakukan. Dengan semua upaya ini, diharapkan pondok pesantren bebas dari Covid-19," katanya.

Meskipun demikian, di era pandemi ini masih ada tantangan yang memang sulit untuk dicarikan jalan keluarnya, yaitu menjaga jarak. "Kalau kegiatan belajar masih bisa jaga jarak, tetapi sulit dilaksanakan saat istirahat di kamar karena keterbatasan ruangan dan banyaknya jumlah santri. Alhamdulillah, ventilasi bagus di semua kamar jadi semua jendela harus dibuka setiap hari sehingga udara berganti," ujar Laili.

"Diharapkan perilaku bersih dan sehat ini tetap melekat pada diri santri walaupun pandemi berakhir sehingga santri juga terhindar dari penyakit-penyakit yang umumnya sering menyerang para santri seperti diare, scabies, dan lain-lain," kata Mardiati Nadjib.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: