Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bali Ingin Percepat Proses Vaksinasi Covid-19 dengan Sistem Banjar, Kayak Apa?

Bali Ingin Percepat Proses Vaksinasi Covid-19 dengan Sistem Banjar, Kayak Apa? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Denpasar -

Gubernur Bali Wayan Koster meminta adanya upaya serius percepatan program vaksinasi Covid-19 di seluruh kabupaten/kota di Pulau Dewata dengan berbasis banjar (dusun). Tujuannya, untuk mencegah penularan dan munculnya kasus baru Covid-19.

"Saya juga telah berupaya keras melakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif dengan Menteri Kesehatan, sehingga Bali memperoleh jumlah dosis vaksin yang terus meningkat," kata Koster dalam keterangannya di Denpasar.

Baca Juga: Senang Dengarnya! Menkes Bilang 80% Rakyat Indonesia Siap Disuntik Vaksin Covid-19, yang Artinya...

Sebelum bulan Mei, Bali memperoleh 1,3 juta dosis vaksin, pada 6 Mei 2021 mendapat tambahan 673.180 dosis vaksin, sehingga secara total Bali telah memperoleh sebanyak 1.973.180 dosis vaksin (Astrazeneca dan Sinovac). Warga yang sudah mengikuti program vaksinasi mencapai 1.268.115 orang, suntikan pertama sebanyak 895.394 orang dan suntikan kedua sebanyak 372.721 orang.

Gubernur Bali juga terus berupaya untuk mendapat tambahan vaksin dan telah diperoleh konfirmasi, pada minggu ketiga bulan Mei 2021, Bali akan memperoleh tambahan vaksin sekitar 500 ribu dosis dan akan diberi tambahan lebih banyak lagi pada bulan Juni dan Juli, sesuai dengan target sebanyak 3 juta masyarakat Bali bisa mengikuti program vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).

"Guna mencegah penularan dan munculnya kasus baru Covid-19, saya mengimbau, mengingatkan, dan menegaskan kembali kepada seluruh masyarakat agar menaati dan melaksanakan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 07 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Berbasis Desa/Kelurahan dalam Tatanan Kehidupan Era Baru Di Provinsi Bali," ucapnya.

Koster mengingatkan, masyarakat tetap tertib dan disiplin menerapkan pola hidup sehat dan bebas Covid-19 dengan 6M, yaitu Memakai masker standar dengan benar, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Mengurangi bepergian, Meningkatkan imun tubuh, dan Menaati aturan.

"Selanjutnya harus membatasi jumlah peserta, selalu berhati-hati, dan penuh kewaspadaan dalam setiap penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, adat, agama, seni, budaya, dan sosial serta kegiatan kemasyarakatan lainnya," katanya.

Mantan anggota DPR tiga periode itu mengajak masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi pencegahan Covid-19 yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten/kota.

"Kepada bupati/wali kota, camat, kepala desa/lurah, dan bandesa Adat se-Bali serta seluruh komponen masyarakat agar terus tanpa lelah, melakukan upaya serius dengan mengambil langkah secara bersama-sama bergotong-royong untuk mencegah penyebaran Covid-19, secara khusus varian baru virus Covid-19," kata Koster.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: