Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SBY Bicara Gerakan Vaksinasi Nasional Covid-19, Katanya...

SBY Bicara Gerakan Vaksinasi Nasional Covid-19, Katanya... Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bahwa hadirnya vaksin COVID-19 akan membawa harapan baru pada masa pandemi ini. Vaksin ini diharapkan bisa menghentikan pandemi Corona di dunia dan khususnya diharapkan di Indonesia.

“Hadirnya vaksin dari berbagai jenis dan negara pembuatnya merupakan harapan baru. Sangat mungkin vaksin dan vaksinasi menjadi titik balik (turning point) bagi pengakhiran pandemi COVID-19 di seluruh dunia. Tentunya termasuk Indonesia karenanya vaksinasi sebagai program pemerintah dan gerakan nasional haruslah benar-benar sukses,” kata SBY di akun Facebook-nya yang dikutip, Jumat 8 Januari 2021.

Pendiri Partai Demokrat ini mengingatkan bahwa yang perlu diperhatikan adalah vaksinasi terhadap rakyat Indonesia yang jumlahnya 200 juta lebih tentu memerlukan waktu. Oleh karena itu, jangan sampai upaya mengatasi COVID saat ini menjadi kendor termasuk dalam menjalankan berbagai pembatasan yang diperlukan. 

Baca Juga: Ekonom Indef Proyeksikan Ekonomi RI 2021 Cuma Tumbuh Segini

“Saya mengikuti penjelasan menteri kesehatan tanggal 2 Januari 2021 bahwa vaksinasi akan tuntas dalam waktu 3,5 tahun. Satu hari kemudian diralat oleh pejabat senior Kemenkes yang mengatakan bahwa vaksinasi akan selesai dalam waktu 15 bulan. Artinya, vaksinasi terakhir terhadap manusia Indonesia akan berlangsung pada tanggal 13 April 2022,” paparnya.

Meski begitu, SBY mengatakan tak ingin berdebat tentang realistiknya berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan vaksinasi di negeri ini. Timeline-nya juga seperti apa. Yang penting rencana vaksinasi harus disiapkan dengan matang.
 
“Saya mengetahui tantangan dan kompleksitas vaksinasi untuk rakyat Indonesia. Misalnya faktor geografi, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan. Juga dari segi demografi, mengingat penduduk Indonesia tersebar di berbagai pelosok Tanah Air dan sebagian daripadanya sulit dijangkau,” ungkapnya.

Juga keadaan dan kesiapan infrastruktur kesehatan masyarakat di berbagai wilayah termasuk faktor transportasi, penyimpanan dan distribusi vaksin serta elemen logistik yang lain.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: