Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fact or Fake: Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19 dari Sang Ibu yang Terkonfirmasi Positif

Fact or Fake: Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19 dari Sang Ibu yang Terkonfirmasi Positif Kredit Foto: Unsplash/Patricia Prudente
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjalani masa kehamilan di tengah kondisi pandemi Covid-19 tentu tidak mudah bagi sang calon ibu, terutama jika itu merupakan kehamilan pertamanya. Seringkali, ibu hamil mengalami kecemasan berlebihan terhadap potensi tertular Covid-19.

Baca Juga: Periksa Kehamilan di Rumah Sakit Saat Covid-19 Aman Kok Moms, Begini Penjelasannya

Terlebih lagi, jika sang ibu terkonfirmasi positif, kecemasan berikutnya menjelang persalinan adalah jangan-jangan sang calon bayi akan ikut tertular virus tersebut. Namun, benarkah demikian yang akan terjadi? 

Menjawab kecemasan tersebut, Spesialis Obstetri dan Ginekologi Siloam Hospital, Dokter Kathleen Juanita Gunawan, mengatakan bahwa sampai saat ini hal tersebut masih terus diteliti. Ia mengaku, memang ada sejumlah laporan kasus bahwa bayi yang baru dilahirkan dinyatakan terpapar virus corona. Namun, belum terbukti bahwa paparan virus tersebut didapat dari sang ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Lebih Ampuh dari Vaksin, Yuk Tangkal Covid-19 dengan Cuci Tangan Pakai Sabun

"Memang ada beberapa laporan kasus bahwa bayi itu kok bisa langsung terkena (Covid-9) dalam kandungan, tapi sampai saat ini masih diteliti dan masih belum bisa kita nyatakan bahwa pasti bayi itu bisa terkena sejak dalam kandungan sehingga memang begitu lahir, akan cenderung kita pisahkan (ruang perawatannya)," jelasnya seperti dilansir dari tayangan YouTube BNPB. 

Menambahkan hal itu, Spesialis Anak RSUD Jati Padang, Dokter Charles, menyatakan bahwa berbagai penelitian yang ada saat ini masih belum bisa membuktikan ada kuman maupun virus Covid-19 ini di plasenta yang kemudian menjadi celah penularan selama masa kehamilan. 

"Jadi, (virus Covid-19) diturunkan atau ditularkan melalui kehamilan itu belum ada. Tapi, kita tidak tahu nanti perkembangannya ke arah mana," pungkas Charles. 

Dokter Kathleen menambahkan, terlepas sang bayi tertular atau tidak, rumah sakit memiliki prosedur dalam menangani proses persalinan ibu yang terpapar Covid-19. Protokol yang utama dilakukan adalah sang ibu harus dirawat di ruang isolasi tersendiri. Kemudian, ruang persalinan khusus juga perlu disiapkan oleh rumah sakit dengan beberapa standar kesehatan yang ditentukan.

"Untuk proses persalinan, baik kalaupun normal ataupun dengan cesar, itu dengan ruangan yang khusus dengan tekanan negatif, dan juga dengan tentu dengan perlindungan, seperti alat pelindung diri yang level tiga untuk semua petugas. Pada proses persalinan normal itu memang membutuhkan waktu yang cukup lama, terutama kalau baru (melahirkan) anak pertama sehingga ruangannya harus benar-benar siap dengan tenaga medis yang siap," sambung Kathleen.

Sedikit mundur ke belakang, Kathleen mengatakan hal yang paling penting untuk ibu hamil lakukan adalah jangan panik sehingga kehamilan dapat terjaga dengan baik. Ia menyarankan, ibu hamil perlu memerhatikan protokol kesehatan, terutama saat keluar rumah. Gerakan 3M harus menjadi yang utama, yaitu memakai masker, membiasakan cuci tangan, dan menjaga jarak dari kerumunan orang.

#GerakanMemakaiMasker #3M #Menjagajarak #SatgasCovid-19 #BNPB

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: