Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Panik Ketika Terpapar COVID-19, Ini yang Mesti Dilakukan

Jangan Panik Ketika Terpapar COVID-19, Ini yang Mesti Dilakukan Kredit Foto: Antara/FB Anggoro
Warta Ekonomi, Jakarta -

Psikolog Anak dan Keluarga Dra. Mira Amir mengatakan, pasien COVID-19 perlu terbuka dan menerima dengan lapang dada jika positif terpapar.

Hal itu ia sampaikan dalam talkshow 'Menghapus Stigma Pasien COVID-19' di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Graha BNPB Jakarta, Jumat (9/10/2020). Mira juga menyinggung soal stigma dari masyarakat terhadap pasien COVID-19.

Pasien COVID-19 harus jujur dengan status positif virus corona yang menyerang imunitas tubuhnya. "Kalau kita menutupi berarti sedih sendiri. Sebaliknya kalau kita jujur dan senang itu setengah menuju kesembuhan," kata Mira, Jumat (9/10/2020).

Baca Juga: Berpikir Positif, Solusi Hadapi Stigma Bagi Pasien Covid-19

Baca Juga: Ketua Satgas COVID-19: Hindari Aktivitas Berkerumun!

Menurut Mira, stigma itu berada di luar kontrol diri kita. Lebih baik fokus pada sesuatu yang bisa diubah atau mengatur ulang daripada memikirkan pernyataan negatif yang menambah beban.

"Jadi bukan memikirkan ini-itu karena kita nggak bisa ubah kondisi tersebut. Tapi kita bisa atur bagaimana bisa membuat kondisi nyaman dan bahagia," ujar Mira.

Sementara itu, Penyintas COVID-19 Albert Ade mengatakan dirinya sempat menolak saat dinyatakan positif COVID-19. Apalagi gejala yang dialaminya menyerupai demam berdarah. Namun saat dinyatakan positif pikiran dirinya berubah menjadi kosong.

"Pikiran langsung kosong dan hanya teringat keluarga saat dinyatakan COVID-19," ungkap Ade.u panik ketika kita tahu, tapi harus berpikir langkah apa yang akan dilakukan," kata Ade, Jumat, (9/10/2020).

Hal senada disampaikan Penyintas COVID-19 Putri Octaviani. Ia mengaku sempat panik saat mengetahui pertama kali positif. Namun Putri pun berpikir langkah apa yang perlu dilakukan ke depannya.

Putri mengatakan, meski bukan pasien positif pertama di lingkungan rumah, masyarakat sekitar belum sepenuhnya paham tentang COVID-19.

"Sebelumnya sudah ada yang kena sebelum saya dan lingkungan rumah masih ada yang belum paham dengan penyakit ini," kata Putri, Jumat, (9/10/2020).

Sebagai informasi, pemerintah saat ini terus melakukan sosialisasi terkait dengan COVID-19 untuk meningkatkan kembali angka kesembuhan dan menekan kasus aktif COVID-19 di masyarakat.

Masyarakat pun diimbau untuk mengikuti gerakan #IngatPesanIbu agar dapat memutus rantai COVID-19 seperti yang dijelaskan #SatgasCOVID19 dengan melakukan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: