Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPS Permudah Akses Informasi Statistik Melalui Bikin Asik

BPS Permudah Akses Informasi Statistik Melalui Bikin Asik Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mengembangkan inovasi jamBI terKINi dalam Aplikasi StatistIK (Bikin Asik) yang dapat mempermudah masyarakat dalam memperoleh data dan informasi statistik dengan cepat, tepat, murah, dan dapat diakses di mana pun.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan bahwa melalui Bikin Asik, masyarakat dapat mengakses data, mengunduh buku, serta memperoleh berita statistik dengan mudah. Bikin Asik juga menyediakan forum data di mana setiap orang bisa berkonsultasi tanpa tatap muka.

Baca Juga: Agenda G20, Indonesia Serukan Kedaulatan dan Keamanan Data

"Di sana kita juga menjawab pertanyaan atau konsultasi kalau ada pengguna data ingin mengetahui lebih lengkap lagi mengenai bagaimana menerjemahkan data tersebut," ujar Suhariyanto pada Kamis (23/7/2020).

Suhariyanto menambahkan, inovasi ini berupa aplikasi yang dapat diinstal di PlayStore maupun AppStore. Di sisi lain, inovasi itu juga membentuk cara kerja baru dalam meningkatkan kemampuan SDM penyedia data statistik sektoral.

"Kita ingin membentuk sebuah sistem budaya kerja yang baru di mana konsultasi dan sebagainya bisa dilakukan lewat jari dengan menggunakan smartphone," imbuhnya.

Selain mempermudah masyarakat dalam mengakses data, Bikin Asik juga memiliki manfaat lain di antaranya mengedukasi masyarakat terkait pentingnya statistik, mempermudah pengguna dalam melakukan konsultasi statistik, menghilangkan dispute data antar-penyedia data, serta menjadi wadah komunikasi melalui forum data bagi penyedia data untuk data berkualitas.

Diimplementasikan sejak tahun 2017, aplikasi ini merupakan aplikasi asli buatan BPS dan bukan adaptasi ataupun replikasi dari inovasi lain. Namun, dalam pembangunannya terdapat kendala seperti koordinasi dalam menggandeng pemerintah daerah, kementerian/lembaga untuk dapat memahami, dan menyatukan semangat dalam mewujudkan satu data.

"Jadi di awal-awal koordinasi itu tidak mudah karena itu kita minta dukungan dari pimpinan daerah yang paling tinggi tentunya dari bapak gubernur. Jadi kalau bapak gubernurnya sudah dapat, menginstruksikan ke bawahnya mudah," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: