Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tambah Banyak, Ini Daftar Baru Perusahaan yang Boikot Facebook

Tambah Banyak, Ini Daftar Baru Perusahaan yang Boikot Facebook Kredit Foto: Instagram Facebook
Warta Ekonomi, Jakarta -

Daftar perusahaan yang menarik iklan dari Facebook semakin bertambah; demi membuat perusahaan media sosial itu mengambil tindakan tegas terhadap ujaran kebencian di platform-nya.

Kampanye boikot iklan bertajuk Stop Hate for Profit itu merupakan inisiasi dari kelompok hak-hak sipil Amerika Serikat (AS), setelah kematian George Floyd yang memicu protes terhadap diskriminasi rasial di negara itu.

Adapun, inilah pembaruan dari daftar perusahaan yang memboikot pemasangan iklan di Facebook:

Baca Juga: Buntut Masalah Huawei, China Ancam 'Serang' Bisnis Nokia-Ericsson

Baca Juga: Inggris Plin-Plan Soal Huawei, Ternyata Ini Alasannya!

Starbucks

Rantai kopi raksasa itu mengklaim bakal menghentikan pemasangan iklan di seluruh platform Facebook dalam waktu tertentu, sambil terus mendiskusikan masalah itu dengan para mitra dan organisasi hak sipil.

Unilever

Unilever mengaku berhenti beriklan di Facebook, Instagram, dan Twitter AS untuk sisa tahun ini; akibat ujaran kebencian yang berpotensi memicu perpecahan di periode pemilihan presiden.

Adidas

Anak usaha Adidas, Reebok, bakal mencabut iklan di Facebook dan Instagram sepanjang Juli 2020.

Walt Disney

Pengiklan nomor satu di Facebook ini memutuskan memangkas biaya iklan di platform itu, menurut WSJ. Namun, belum jelas sampai kapan pengurangan biaya itu bakal berlangsung?

Selain merek-merek itu, berikut ini daftar tambahan perusahaan yang memboikot pemasangan iklan di Facebook:

  1. Coca-Cola
  2. Merck & Co
  3. Target Corp
  4. Ford Motor Co
  5. HP Inc
  6. Lululemon Athletica Inc
  7. Levi Strauss & Co
  8. Beiersdorf AG
  9. Chipotle Mexican Grill Inc
  10. Diageo Plc
  11. Clorox Co
  12. Verizon Communications Inc
  13. North Face
  14. Ben & Jerry's
  15. Magnolia Pictures
  16. Patagonia

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: