Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh, Bank Dunia Bilang Lemahnya Tujuan Inovasi Perbesar Tantangan Ekonomi Negara Berkembang Asia

Duh, Bank Dunia Bilang Lemahnya Tujuan Inovasi Perbesar Tantangan Ekonomi Negara Berkembang Asia Kredit Foto: Reuters/Johannes Christo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Dunia (World Bank) menilai kebijakan dari banyak lembaga negara, khususnya negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik, untuk masalah inovasi sering tidak sesuai dengan tujuan. Hal itu juga diperparah dengan faktor penghambat inovasi yang meliputi kurangnya informasi, ketidakpastian teknologi baru, dan pilihan terbatas untuk membiayai proyek inovasi. 

Ada empat poin terkait kaburnya tujuan utama masalah inovasi di banyak negara berkembang menurut Ekonom Senior bidang Finance, Competitiveness dan Innovation Global Practice Bank Dunia, Cavier Cicera.

Baca Juga: Bank Dunia Mau Negara-negara Berkembang Asia Timur Lebih Inovatif

Pejabat Bank dunia itu mengatakan, "kebijakan tidak selaras dengan kemampuan dan kebutuhan perusahaan, kapasitas untuk merancang dan melaksanakan kebijakan seringkali lemah, koordinasi yang dibutuhkan antarlembaga masih terbatas, dan hubungan antara lembaga penelitian nasional dan industri --termasuk insentif dan kolaborasi-- tidak memadai."

"Inovasi yang lebih besar sangat penting bagi negara berkembang di Asia Timur untuk atasi berbagai tantangan," katanya dalam Webinar "Report Launch: The Innovation Imperative for Developing East Asia", Rabu (24/2/2021).

Untuk itu, lanjut Cicera, inovasi yang lebih besar sangat penting bagi negara berkembang di Asia Timur. Fungsinya jelas untuk mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi. 

Langkah lain yaitu negara-negara itu bergerak menuju model pertumbuhan yang punya kebijakan dan institusi kuat, termasuk fokus pada difusi dan adopsi teknologi yang sudah ada. Yang lainnya bisa memperkuat kapabilitas inovasi dalam negeri.

Lebih jauh, dibutuhkan penanganan atas tantangan langsung seperti pandemi Covid-19 saat ini. Untuk tantangan jangka panjang, mungkin saja banyak negara menghadapi perubahan iklim, dan meningkatkan urgensi reformasi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: