Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kejar Investasi Rp900 Triliun, Anggaran BKPM Disunat Rp158 Miliar

Kejar Investasi Rp900 Triliun, Anggaran BKPM Disunat Rp158 Miliar Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tahun ini melakukan pemangkasan anggaran belanja sekitar Rp158,57 miliar dari pagu yang dianggarakan tahun ini sekitar Rp1,098 triliun. Pemangkasan anggaran ini berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-30/MK.02/2021 tanggal 12 Januari 2021.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan dari pemangkasan anggaran belanja tersebut, maka pagu anggaran BKPM tahun anggaran 2021 menjadi Rp930,92 miliar “Kita juga melakukan pemotongan Rp158,57 miliar,” kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Rabu (3/2/2021).

Baca Juga: Kepala BKPM Bocorkan Cara Buat Gaet Investor Kelas Kakap Masuk ke Indonesia

Adapun alokasi penghematan ini dilakukan pada beberapa program. Pertama program dukungan manajemen mengalami penghematan sebesar Rp13,56 miliar menjadi Rp303,72 miliar dari Rp317,29 miliar. Kedua program penanaman modal mengalami penghematan sebesar Rp145 miliar menjadi Rp627 miliar dari Rp772,2 miliar.

Bahlil mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo menargetkan realisasi investasi pada 2021 sebesar Rp900 triliun. Angka itu lebih tinggi dari target Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebesar Rp.858,5 triliun.

Sekedar informasi sepanjang tahun lalu, lembaga ini berhasil merealisasi investasi sebesar Rp826,3 triliun baik dari pemodal domestik maupun asing. Angka itu melampaui target pada 2020 sebesar Rp817,2 triliun

Sementara berdasarkan lokasi investasi, di Pulau Jawa sebesar Rp408,8 triliun (49,5%) dan di luar Pulau Jawa sebesar Rp417,5 triliun (50,5%)

BKPM juga mencatat, lima sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar untuk periode Januari-Desember 2020, antara lain Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp 144,8 triliun); Listrik, Gas dan Air (Rp 102 triliun); Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 76,4 triliun), Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (Rp94,8 triliun); serta konstruksi (Rp 71 triliun).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: