Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Macron Senggol Islam, Begini Kelakuan Netizen Indonesia di Medsos

Macron Senggol Islam, Begini Kelakuan Netizen Indonesia di Medsos Kredit Foto: Aue.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Prancis Emmanuel Macron tengah menjadi sorotan dunia, terutama dari negara-negara mayoritas Muslim, lantaran dianggap telah menyinggung agama Islam dan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Macron dikecam lantaran secara tersirat membela penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dengan dalih kebebasan berekspresi. Terlebih lagi dalam sebuah pernyataan, dia menyebut Islam sebagai agama dalam krisis di seluruh dunia.

Baca Juga: Islamofobia Macron dan Efek Bumerang dari Mantra Menteroriskan Muslim

Pernyataan itu pun dikritik tajam oleh banyak pemimpin dunia dan memicu aksi unjuk rasa di beberapa tempat. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bahkan menyebut Macron harus melakukan pemeriksaan mental. Bahkan Erdogan meminta warganya untuk memboikot semua produk Prancis. 

Ternyata aksi protes ini pun diungkapkan masyarakat Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Lantaran sedang dalam masa pandemi COVID-19, protes dan kecaman itu disampaikan warganet melalui akun media sosial Instagram Kedutaan Besar Prancis di Jakarta, @franceenindonesie.

Warganet Indonesia ramai mengomentari unggahan foto Kedubes Prancis, yang tengah mengadakan upacara menghentikan cipta untuk mengenang tewasnya Samuel Paty, guru yang dipenggal kepalanya lantaran menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di dalam kelas.

"Mengheningkan cipta pagi ini di Kedubes Prancis untuk menghormati dan mengenang Samuel Paty, guru yang menjadi korban tindakan terorisme yang keji," tulis keterangan foto di Instagram Kedubes Prancis.

Salah satu warganet berharap agar Presiden Prancis mengubah pernyataannya mengenai karikatur Nabi Muhammad, dengan berlindung pada kebebasan berpendapat.

"Pernyataan kejahatan SARA akan memicu lingkaran dendam dan teror. Saya kira tidak ada objek kebebasan dalam kasus ini. Totally violence revenged by violence. Ini semua murni reaksi intens karena kejahatan SARA di Perancis," kata salah satu warganet di Instagram.

"Another bullshit, you must learn how to respect another religion. selalu menghindar dgn alasan kebebasan berpendapat," ujar warganet lainnya.

"Sebenarnya pemicunya cmn penggambaran Nabi Muhammad SAW aj udh itu aj. klo penggambaran itu kan bkn kebebasan beragama. but kami mendoakan prancis agar tidak ada lagi pembunuhan yg dilakukan olh kaum muslim khusus kaum separatis," ungkap netizen.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: