Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prancis Lengket Sama Yunani, Armada Rusia Merapat ke Turki?

Prancis Lengket Sama Yunani, Armada Rusia Merapat ke Turki? Kredit Foto: Reuters/Anton Vaganov
Warta Ekonomi, Ankara -

Situasi Laut Mediterania Timur sepertinya akan semakin panas. Sebab, muncul kabar bahwa armada tempur Angkatan Bersenjata Federasi Rusia akan segera tiba di wilayah perairan tersebut. Sejumlah pihak menduga, Rusia akan memberikan dukungan kepada Angkatan Bersenjata Turki (TSK), dalam konflik wilayah dengan Yunani.

Menurut laporan Al-Monitor, militer Rusia berencana untuk menggelar latihan perang di Laut Mediterania Timur, dalam dua gelombang. Gelombang pertama akan dimulai 8-22 September 2020. Sementara itu, gelombang kedua akan menyusul mulai 17-25 September 2020.

Baca Juga: Turki Endus Kejanggalan Bantuan Militer Prancis buat Yunani

Sementara itu, menurut laporan lain yang diperoleh dari Kathimerini, kedatangan armada tempur militer Rusia diprediksi bukan hanya untuk melakukan latihan perang. Akan tetapi, akan memberikan dukungan terhadap militer Turki, yang tengah mendapat ancaman dari koalisi Yunani dan Prancis.

Seperti yang diketahui, Prancis di bawah komando Presiden Emmanuel Macron, telah mengerahkan kapal induk bertenaga nuklir, Charles de Gaulle, ke wilayah itu. Langkah tersebut dilakukan Prancis untuk memberikan dukungan penuh kepada Yunani.

Rencana militer Rusia melakukan latihan tempur di Laut Mediterania mendapat kecaman dari Pakta Atlantik Utara (NATO). Mengetahui rencana Rusia itu, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, langsung meminta Turki untuk segera menyelesaikan masalah sengketa wilayahnya dengan Yunani lewat jalur diplomasi.

Ternyata, tak cuma NATO yang khawatir dengan rencana aksi militer Rusia. Meski disebut akan jadi pihak yang didukung, Turki justru melakukan langkah peringatan. Turki mengeluarkan peringatan navigasi, Rabu (9/9/2020), terkait rencana militer Rusia itu.

Turki khawatir. Meski militer Rusia tak melakukan latihan perang di wilayah perairan yang diperebutkan antara Turki dan Yunani, aksi ini dianggap akan tetap memperkeruh suasana di Laut Mediterania Timur. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: