Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soda Api Indonesia Kini Bebas Masuk Ukraina

Soda Api Indonesia Kini Bebas Masuk Ukraina Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Produk soda api Indonesia kini bisa masuk ke pasar Ukraina. Perluasan akses pasar itu diperoleh setelah pemerintah Ukraina menyetop penyelidikan untuk tindakan pengamanan (safeguard).

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan, penghentian penyelidikan ini membuka peluang ekspor produk tersebut ke pasar Ukraina yang selama ini belum terjamah produsen atau eksportir indonesia.

Baca Juga: Direct Call Ekspor Manado-Jepang Dibuka, Bea Cukai Makin Galakkan Ekspor

"Peluang ekspor ini perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh produsen atau eksportir Indonesia," jelas Agus di Jakarta, Selasa (29/9/2020).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, nilai ekspor produk soda api Indonesia ke dunia pada 2019 tercatat sebesar US$38,5 juta atau setara Rp575 miliar. Angka ini menurun 47,9% dibanding tahun 2018 dengan nilai ekspor sebesar US$73,9 juta atau Rp1,10 triliun.

Pada periode Januari-Juli 2020, juga terjadi penurunan ekspor sebesar 35,8% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Didi Sumedi menambahkan, keputusan tersebut diumumkan dalam notifikasi Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) tanggal 16 September 2020.

Didi mengatakan, penyelidikan penyelidikan safeguard atas produk soda api Indonesia dimulai sejak 7 Februari 2020. Sekadar informasi, produk soda api adalah senyawa kimia yang bersifat basa dan dibuat dalam bentuk flake, pelet, atau granular.

Manfaat soda api pada industri antara lain untuk kebutuhan pembuatan bubur kertas dan kertas, tekstil, serta air minum. Selain itu, produk ini juga digunakan untuk proses pembuatan air aquadest dan aquabidest, sabun, deterjen, serta industri pembuatan kaca. Industri metalurgi dan pengolahan hasil tambang mineral logam, percetakan, serta industri pengolahan rumput laut di antaranya merupakan pemakai soda api dalam jumlah besar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: