Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peluang Ekspor Arang Indonesia ke Kuwait Masih Cukup Besar

Peluang Ekspor Arang Indonesia ke Kuwait Masih Cukup Besar Kredit Foto: Bea Cukai
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia mempunyai peluang untuk meningkatkan ekspor arang ke Kuwait. Hal ini didorong oleh kultur masyarakat Timur Tengah yang menggemari berkumpul bersama kerabat dan menikmati kuliner yang diproses menggunakan arang kayu terbaik.

Duta Besar Indonesia untuk Kuwait, Tri Tharyat, mengungkapkan bahwa kegiatan ekspor arang kayu ke Kuwait menjadi bukti perluasan komoditas ekspor nonmigas Indonesia ke pasar Timur Tengah.

Baca Juga: Dorong Ekspor Nasional, Bea Cukai Jakarta Tambah Izin Fasilitas ke 2 Perusahaan

Dubes Tharyat juga mencatat beberapa masukan penting dari pihak importir mengenai pentingnya ketepatan waktu pengiriman, pemeliharaan kualitas produk yang stabil, dan kompetitif harga yang perlu dipertahankan.

Menurut data Kementerian Perdagangan tahun 2019, nilai ekspor arang kayu Indonesia ke Kuwait sejak 2015 mencapai US$2,8juta per tahun dan termasuk 10 besar komoditas ekspor nonmigas unggulan di Kuwait.

Dubes Tharyat bercerita bahwa KBRI Kuwait berkesempatan untuk mengunjungi fasilitas penyimpanan arang kayu Mohamad Al Jahili General and Trading Company, importir arang kayu asal Indonesia. Sejak 2018, perusahaan Al Jahili mengimpor arang kayu dari dua eksportir Indonesia dari Jawa Timur dan Jakarta. Normalnya, kebutuhan impor mencapai 5 kontainer setiap bulannya.

"Kualitas arang kayu Indonesia adalah pilihan favorit untuk masyarakat Kuwait," ujar Kassim Alkanatara yang merupakan pemilik perusahaan importir. Jenis arang kayu yang berkualitas baik adalah yang tidak memercikan api dan abu/sisa pembakaran yang berwarna putih.

Selain arang kayu, arang dari tempurung atau batok kelapa adalah alternatif bahan bakar yang sedang digenjot ekspornya oleh Indonesia. Pada kesempatan tersebut, telah diperkenalkan salah satu pabrik penghasil arang kelapa dari Provinsi Gorontalo sebagai alternatif produk arang.

Menurut Kassim, arang kelapa lebih banyak digunakan untuk shisha, sedangkan kelebihan arang kayu adalah membuat daging yang dibakar lebih cepat matang dan lembut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: