Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beban Puncak Listrik Jawa-Bali pada 14 Oktober Mencapai 28.093 MW

Beban Puncak Listrik Jawa-Bali pada 14 Oktober Mencapai 28.093 MW Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN (Persero) memastikan layanan listrik kepada pelanggan andal untuk menyambut pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19. Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini lakukan sidak ke unit-unit di Jawa Barat guna mengantisipasi lonjakan konsumsi listrik.

"Saya ingin melihat kesiapan unit-unit yang ada di PLN mengingat konsumsi listrik meningkat dari waktu ke waktu. Kita bersyukur tadi malam beban puncak PLN (di Jawa, Madura dan Bali) telah melewati 28 Giga Watt (GW), lebih tinggi dari 2020 dan 2019 sebelum Covid-19," ujarnya Jumat, (15/10/2021).

Baca Juga: Ingin Partisipasi PLN Mobile Virtual Charity Run and Ride, Begini Cara Registernya

Pemulihan ekonomi sudah mulai terasa melalui catatan PLN atas meningkatkan beban puncak listrik Jawa Bali pada Kamis, 14 Oktober 2021 kemarin. Beban puncak mencapai 28.093 Mega Watt (MW). Angka ini lebih baik dibandingkan 2019 yang sebesar 27.973 MW. Bahkan kondisi yang masih sama-sama pandemi, di 2020 tercatat beban puncak malam hanya  26.737 MW  pada Januari silam.

Khusus di Jawa Barat, konsumsi listrik bulan September tercatat tumbuh 6,84 persen dibandingkan September 2020. PLN memperkirakan adanya peningkatan konsumsi listrik diproyeksikan mencapai lebih dari 52.293 GWh pada Desember 2021.

"Kami memastikan seluruh insan PLN siap melayani pelanggan. Apalagi beban puncak terus meningkat dan juga penjualan energi listrik kita meningkat, kita harus siap menyongsong ekonomi Indonesia yang menggeliat dan membaik," katanya.

Terlebih lagi, saat ini jumlah pelanggan PLN di Jawa Barat mencapai 15.598.243 pelanggan atau tertinggi se-Indonesia. Dari total pelanggan tersebut, sekitar 14,5 juta adalah pelanggan rumah tangga, pelanggan bisnis 679 ribu pelanggan, sosial 326 ribu pelanggan, pemerintah 107 ribu pelanggan, industri 16 ribu pelanggan, dan layanan khusus 3,8 ribu pelanggan.

"Akan sangat sulit untuk melayani pelanggan berjumlah itu apabila tidak menggunakan teknologi. Jadi dalam hal ini kita menggunakan digitalisasi untuk melayani pelanggan kita," ungkap Zulkifli.

Maka dari itu, PLN melakukan transformasi dengan Customer Focus sebagai salah satu aspirasinya. Melalui PLN Mobile, Zulkifli memastikan semua pelanggan bisa mendapatkan kemudahan dalam menjangkau PLN.

Sejak diluncurkan pada akhir 2020, PLN Mobile sudah diunduh lebih dari 11 juta pelanggan, itu berarti rata-rata 1 juta pelanggan per bulan. Dia pun menargetkan pada Desember 2021 nanti jumlah pengguna PLN Mobile sudah mencapai 15 juta.

"Itu cara paling mudah untuk melayani pelanggan dan meningkatkan bisnis. Orang komplain, cek tagihan, tambah daya, pasang internet lewat situ. Satu genggam kita selesaikan semua permasalahan pelanggan," ujarnya.

Di sisi lain, Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Madura dan Bali Haryanto WS memastikan semua pembangkit dalam kondisi prima dan optimal. Saat ini reserve margin Jawa dan Bali bahkan sangat cukup untuk menyambut kedatangan investor untuk berbisnis di Indonesia.

Tak hanya itu, PLN juga siap melayani para pelanggan yang akan melakukan tambah daya. Terlebih di Jawa Barat akan banyak data center di Karawang dan Cikarang.

"Kami memastikan pasokan listrik cukup dan andal untuk menjawab kebutuhan semua pelanggan. Tak hanya andal, tahun depan PLN juga akan mulai menghadirkan listrik berbasis energi bersih untuk menambah pasokan listrik ramah lingkungan," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: