Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dari EV Battery hingga ESS, Pertamina Siap Kembangkan Ekosistem Industri Baterai di Indonesia

Dari EV Battery hingga ESS, Pertamina Siap Kembangkan Ekosistem Industri Baterai di Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) menegaskan bahwa perseroan bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Holding (IBH) serius dan fokus dalam pengembangan ekosistem Electrical Vehicle (EV) di Indonesia dengan mempercepat pembangunan EV Battery. 

Dalam rangka pengembangan ekosistem dan pembangunan EV battery di Indonesia, BUMN akan menjalankan tujuh tahapan penting, yakni mining, refining, precursor plant, cathode plant, battery cell, battery pack, dan recycling.

Pertamina akan bergerak pada empat lini tengah yakni, precursor, cathode, battery cell, dan battery pack. Sementara pada tahap recycling, Pertamina akan bersinergi dengan PLN. Adapun di hulu, akan menjadi lingkup kerja PT Antam bersama Inalum. 

Baca Juga: Tesla di China Bermasalah, Bisnis Mobil Listrik Elon Musk Terancam Bahaya! 

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan Pertamina akan memastikan tahapan dan langkah dalam pengembangan EV Battery berjalan dengan baik. Pada tahun 2021, Pertamina beserta tiga BUMN lainnya akan membentuk perusahaan patungan (joint venture) Indonesia Battery Corporation (IBC). Pertamina juga sudah bekerja sama dengan dua perusahaan global dan sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan lainnya.

“Pengembangan industri baterai yang potensi besar di Indonesia itu ada dua yakni untuk mobility, khususnya two wheels atau motor yang potensinya lebih cepat dibandingkan four wheels,” katanya.

Yang kedua, lanjut Nicke, adalah Energy Storage System (ESS). Menurutnya, peluang pengembangan ESS ini cukup besar di Indonesia karena terdapat potensi untuk menjaga keandalan suplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). 

"ESS ini pasar yang besar. Sehingga di masa depan, Pertamina pun akan masuk ke sana,” tandas Nicke.

Terkait PLTS, sebagai pionir, Pertamina telah membangun PLTS di Kilang Badak dengan kapasitas 4 MW. Kemudian dilanjutkan konstruksi PLTS beberapa area kilang lainnya seperti di Dumai dan Cilacap serta Sei Mangkei. Akhir tahun lalu, Pertamina pun berhasil memasang Solar Rooftop di 63 SPBU. Upaya ini akan terus berlanjut ke tahun-tahun berikutnya dengan target seluruh SPBU dan fasilitas operasional Pertamina lainnya di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: