Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Ekonomi Kerakyatan, PLN dan Pemkab Ende Kembangkan Penggunaan Biomassa

Dorong Ekonomi Kerakyatan, PLN dan Pemkab Ende Kembangkan Penggunaan Biomassa Kredit Foto: Pembangkitan Jawa Bali (PJB)
Warta Ekonomi, Jakarta -

PLN terus berupaya meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT). Komitmen ini kembali tercermin melalui peluncuran program Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS) Ende dalam uji reliability run cofiring pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa yang terletak di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu, 10 Januuari 2021.

Program tersebut merupakan sinergitas antara PLN, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ende, Perusahaan Startup Comestoarra.com, dan Organisasi Nirlaba Anak Cinta Lingkungan (ACIL). Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), PLN juga telah menyalurkan bantuan berupa peralatan dan capacity building yang dibutuhkan guna mewujudkan implementasi program TOSS di Desa Keliwumbu dan Desa Ranu Kolo, Kabupaten Ende yang berada di sekitaran PLTU Ropa.

Baca Juga: Potensi Pemanfaatan Pakan Ternak dari Biomassa Sawit

"Program ini mendukung kontribusi energi terbarukan pada bauran energi nasional. Selain itu, pengembangan biomassa juga akan mendukung sistem ekonomi kerakyatan dengan memberdayakan masyarakat sebagai salah satu pelaku utama rantai pasok biomassa dengan mengedepankan semangat gotong royong," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, Senin (11/1/2021).

Dadan menuturkan, cofiring PLTU dengan bahan bakar biomassa adalah upaya alternatif dalam mengurangi pemakaian batu bara dengan tetap memperhatikan kualitas bahan bakar sesuai kebutuhan.

Bupati Ende, Djafar H. Achmad, mengatakan bahwa TOSS Ende merupakan solusi pengelolaan dan pengolahan sampah di Kabupaten Ende yang mampu dimanfaatkan sebagai bahan baku energi kerakyatan.

"Segenap jajaran Pemkab Ende mendukung penuh program cofiring yang seluruh materialnya berasal dari sampah biomassa yang diolah melalui TOSS. Bertajuk 'Dari Ende Flores untuk Indonesia', cofiring di Kabupaten Ende diharapkan dapat menjadi percontohan dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca serta energi kerakyatan untuk kesejahteraan masyarakat," kata Djafar, Senin (11/1/2021).

Sementara itu, Direktur Mega Proyek PLN, Ikhsan Asaad, mengatakan bahwa uji reliability run cofiring pada salah satu unit PLTU Ropa ini akan berjalan selama 3x24 jam (9-11 januari 2021) dengan memanfaatkan pelet TOSS sebanyak 5 ton per hari yang berasal dari sampah biomassa hasil produksi masyarakat Kabupaten Ende.

"Kegiatan ini juga merupakan implementasi pilar green dalam transformasi PLN dalam penggunaan energi baru dan terbarukan," kata Ikhsan, Senin (11/1/2021).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: