Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

CPO di Pekan III Februari 2021: Masih Berseri

CPO di Pekan III Februari 2021: Masih Berseri Kredit Foto: Antara/Rony Muharrman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Melewati pekan III Februari-2021, harga rata-rata minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada CIF Rotterdam basis tercatat menguat sebesar 54,2 persen menjadi US$1.111 per MT (atau sekitar Rp15.554.000 per MT) dibandingkan periode yang sama secara y-o-y.

Jika dibandingkan pekan lalu, average price yang tercatat tersebut menguat 0,3 persen dari yang sebelumnya sebesar US$1.107,5 per MT (atau sekitar Rp15.505.000 per MT).

Baca Juga: Begini Harga CPO di Pekan II Februari 2021

Meskipun penyebaran pandemi Covid-19 masih masif di Indonesia, harga rata-rata CPO tersebut berhasil mencetak harga tertinggi dibandingkan sebelum serangan masif Covid-19 di Indonesia. Tidak hanya itu, harga CPO saat ini juga membawa harapan baru untuk harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani.

Kenaikan harga minyak mentah menjadi stimulus penguatan harga CPO. Minyak nabati seperti CPO merupakan salah satu bahan baku pembuatan biodiesel yang menjadi bahan bakar alternatif minyak mentah (fossil fuel). Oleh karena itu, harga minyak dan CPO cenderung berkorelasi positif.

Artinya, ketika terjadinya kenaikan harga minyak, harga CPO pun berpotensi terkerek naik. Begitu juga sebaliknya. Harga CPO diramal masih akan kokoh hingga kuartal pertama tahun ini. Harga baru akan melorot pada paruh kedua 2021 seiring dengan potensi peningkatan output di negara-negara produsen seperti Indonesia dan Malaysia.

Analis Capital Futures, Wahyu Laksono menuturkan, hambatan La Nina berupa bencana banjir dan longsor dapat mengganggu aktivitas panen dan stok minyak sawit. Selain itu, frekuensi hujan yang lebih tinggi berpotensi menghambat pengiriman minyak kelapa sawit sehingga mengakibatkan kenaikan harga CPO.

Tidak hanya itu, Wahyu juga mengatakan, reli harga CPO juga didukung oleh lonjakan harga yang dialami oleh komoditas substitusi, seperti kacang kedelai. Harga kacang kedelai juga tengah menguat seiring keterlambatan panen di wilayah produsen serta persediaan yang mulai menipis.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: