Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apkasindo: Dana PE CPO Berbanding Lurus dengan Produktivitas Sawit Petani

Apkasindo: Dana PE CPO Berbanding Lurus dengan Produktivitas Sawit Petani Kredit Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 87/2020 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar membuat bea keluar CPO per November 2020 naik US$13,5 per MT (atau sekitar Rp190.350 per MT).

Dengan kata lain, bea keluar CPO periode November menjadi US$782,03 per MT (atau sekitar Rp11.026.623 per MT). Melihat kondisi tersebut, Apkasindo menilai, kenaikan dana pungutan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) akan menyebabkan kesejahteraan petani semakin meningkat. 

Apkasindo menyatakan, BPDPKS telah membantu petani dalam meningkatkan produktivitas kebun sawit melalui program replanting atau peremajaan. Tidak hanya itu, BPDPKS juga menjaga agar harga tandan buah segar (TBS) sawit petani tetap tumbuh beberapa tahun terakhir dengan adanya subsidi pada industri biodiesel.

Baca Juga: Replanting Sawit dengan Model Paludikultur di Lahan Gambut

Ketua Umum Apkasindo, Gulat Manurung mengatakan, "tak perlu bangga dengan ekspor CPO, tapi bangga dengan peningkatan produk turunan dalam negeri. Pasalnya, ini akan berdampak pada harga TBS."

Lebih lanjut Gulat menyatakan, kenaikan dana pungutan ekspor (PE) CPO menjadi US$55 per ton akan berdampak pada peningkatan produktivitas kebun yang menampung sekitar 21 juta petani sawit.

Menurutnya, program replanting yang didorong oleh BPDPKS telah mampu menaikkan produktivitas pohon dari sekitar 1,1 ton–1,4 ton per hektare menjadi 2,8–3 ton per hektare. Selain itu, Gulat juga menyatakan bahwa kenaikan PE ekspor CPO akan dibebankan kepada petani. Pasalnya, kenaikan PE ekspor tersebut akan berdampak langsung pada harga TBS.

"Saya pikir sawit Indonesia harus jadi pahlawan pada masa pandemi. Jadi, tidak usah terlalu menuntut ini dan itu. Selain itu, korporasi sudah untung," ucapnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: