Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Efek Pandemi, Serapan Perkantoran Anjlok 83,5%

Efek Pandemi, Serapan Perkantoran Anjlok 83,5% Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga konsultan properti, Jones Lang Lasalle (JLL) menyatakan, total serapan ruang perkantoran di kawasan CBD (Central Business District) sebesar 33.000 meter persegi di sepanjang 2020. Angka itu turun 83,5% dibanding pencapaian tahun sebelumnya yang sebesar 200 ribu meter persegi.

JLL juga mengungkapkan tidak terjadi penambahan gedung baru di kuartal IV sehingga menyebabkan keseluruhan pasokan yang masuk 220 ribu meter persegi.

Baca Juga: Beli Properti Impian? Yuk, Milenilal Bisa! Simak 5 Tips Berikut

"Dengan dinamika dan pasokan yang terjadi, rata-rata tingkat hunian di Kawasan CBD mengalami penurunan sekitar 2% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Head of Research JLL, Yunus Karim, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (10/2/2021).

Kondisi penurunan ini juga berdampak kepada harga sewa yang mengalami penurunan sekitar 1,7% dibandingkan tahun sebelumnya, disebabkan usaha para pemilik gedung untuk dapat menarik para tenant.

Dengan mempertimbangkan tren historis dan pasokan yang akan selesai di 2021 dan faktor lainnya termasuk makro ekonomi, JLL memperkirakan akan terjadi sedikit peningkatan terhadap permintaan. Peningkatan permintaan ini kata Yunus didorong langkah penghematan yang dilakukan oleh para tenant dan besarnya volume pasokan yang masuk di 2021.

"Kondisi ini akan membuat tingkat hunian kembali tertekan dan diharapkan stabil di 2022 dan meningkat di tahun setelahnya," tambahnya.

Senada dengan tingkat hunian, harga sewa diperkirakan akan tetap sedikit tertekan untuk selanjutnya stabil di 2022 dan meningkat di tahun-tahun setelahnya. Sementara untuk kawasan non-CBD ,secara total penyerapan di 2020 sebesar 22 ribu meter persegi. Terdapat satu gedung perkantoran baru yang selesai dibangun di Jalan Tendean sebesar 27 ribu meter persegi sehingga menyebabkan tingkat hunian di kawasan non-CBD turun ke angka 76%.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: