Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pandemi Bikin Kredit Maybank Indonesia Menyusut 14,6%

Pandemi Bikin Kredit Maybank Indonesia Menyusut 14,6% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia atau Bank) pada semester I 2020 mencatat total penyaluran kredit mengalami penurunan sebesar 14,6% menjadi Rp115,7 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp135,4 triliun. Hal ini sejalan dengan kondisi pasar saat ini di mana industri menghadapi perlambatan dalam pertumbuhan kredit.

"Bank terus mempertahankan sikap konservatif dan menyelaraskan pertumbuhan portofolio dengan postur risiko yang makin diperketat mengingat situasi pandemi saat ini," kata Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, di Jakarta, Senin (3/8/2020).

Baca Juga: Maybank Indonesia Cetak Laba Bersih Rp809,7 M di Semester I 2020

Adapun pada Juni 2020, meskipun kredit Perbankan Global turun 5,4% menjadi Rp35,8 triliun, kredit ini berhasil tumbuh sebesar 1,4% dibandingkan kuartal sebelumnya didukung oleh segmen Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sementara, Kredit Non-Ritel Community Financial Services (CFS) turun 22,3% menjadi Rp42,4 triliun karena Bank menerapkan strategi untuk membatasi risiko (de-risking) bagi Perbankan Bisnis untuk mengatur kembali portofolio yang tidak sesuai dengan tingkat risiko (risk appetite) Bank.

Pinjaman Ritel CFS turun 12,9% menjadi Rp37,5 triliun yang disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat di tengah masa yang menantang ini. Tingkat non-performing loan (NPL) Bank sebesar 5,0% (gross) dan 2,9% (net) pada Juni 2020 dibandingkan dengan 3,1% (gross) dan 1,7% (net) pada Juni 2019.

"Hal ini disebabkan oleh menurunnya saldo kredit pada Juni 2020 dan penerapan standar akuntansi baru PSAK 71 atau IFRS 9 secara penuh efektif mulai Januari 2020, serta dampak situasi pandemi yang memengaruhi beberapa nasabah," ucap Taswin.

Bank terus menempuh langkah proaktif untuk membantu nasabah menghadapi tantangan dan fokus pada restrukturisasi kredit untuk menjaga kualitas aset.

Meski demikian, posisi modal Bank tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar 22,1% pada Juni 2020 dibandingkan dengan 19,1% pada periode yang sama tahun lalu dan total modal Rp26,4 triliun pada Juni 2020 dibandingkan Rp26,2 triliun pada Juni 2019.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: