Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banjir Beras Impor Picu Banjir Air Mata

Banjir Beras Impor Picu Banjir Air Mata Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kebijakan impor 1 juta ton beras menuai kecaman dari banyak pihak. Tak terkecuali DPR, yang menilai kebijakan tersebut justru dapat merugikan negara serta menyengsarakan rakyat. 

Anggota DPR RI Komisi VI, Sonny T. Danaparamita, mengatakan, menilai bahwa impor beras yang telah disampaikan oleh menteri perdagangan akan membawa dampak kesengsaraan bagi para petani.Baca Juga: Penolakan PDIP untuk Impor Beras 1 Juta Ton: Rakyat...

Karena itu Menurutnya Fraksi PDI Perjuangan akan menolak setiap kebijakan menteri perdagangan yang dapat merugikan negara serta menyengsarakan rakyat. 

"PDI Perjuangan lahir dari rahim rakyat. Fardhu ain bagi seluruh kader Partai untuk terus memperjuangkan apa yang menjadi amanah rakyat. Jika dilakukan saat ini, banjir beras impor nanti pasti akan diikuti oleh banjir air mata para petani Indonesia," cetusnya, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/3/2021).

Sebagaimana yang disampaikan oleh menteri perdagangan, pemerintah akan mengimpor beras sebanyak lebih dari 1 jta ton. Menurut Lutfi, kebijakan impor beras diambil untuk pemenuhan stok di Bulog.  

Kalau berbicara Bulog, menurut Sonny tentu Budi Waseso selaku Dirut Bulog yang lebih mengetahuinya. Dan menurut pak dirut, dalam rakor bersama menko perekonomian tidak ada pembahasan soal impor beras. Tapi tiba-tiba Bulog diberi penugasan untuk impor beras.

Lebih lanjut Sonny mengungkapkan bahwa seharusnya para menteri atau para pembantu presiden bisa lebih arif dalam berstatemen ataupun mengambil kebijakan. Mereka tidak boleh dengan ego dan kepentingannya masing-masing membuat langkah dan kebijakan yang justru menjauh dari visi, misi, dan program dari Presiden Jokowi. Data yang ada menyebutkan bahwa kita akan mengalami surplus produksi pada Januari–April 2021 hingga 6 juta ton beras.

Namun, akibat adanya isu terkait impor beras ini, harga gabah telah mendapatkan tekanan.

“Saya mengingatkan agar Menteri Perdagangan tidak hanya fokus soal impor semata. Masih banyak tugas-tugas lain yang harus diprioritaskan. Menyusun komoditas yang sangat diperlukan oleh pasar internasional dan memperkuat rantai pasok ekspor menurut saya jauh lebih bermanfaat bagi para petani maupun pelaku UMKM kita," pungkas Sonny.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: