Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Alexander Otto, Pendiri Raksasa E-commerce Jerman

Kisah Orang Terkaya: Alexander Otto, Pendiri Raksasa E-commerce Jerman Kredit Foto: Imago images/BildFunkMV
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu orang terkaya di Jerman, Alexander Otto adalah seorang pengusaha pewaris Otto Group. Pria kelahiran 7 Juli 1967 ini merupakaan putra Werner Otto yang memperoleh gelar sarjana dari Harvard College, dan MBA dari Harvard Business School.

Otto memiliki sebagian Otto Group, yang didirikan oleh ayahnya Werner Otto pada tahun 1949. Keluarga Otto dan CEO ECE Group, sebuah perusahaan properti komersial yang mengkhususkan diri pada pusat perbelanjaan, menjadi pemilik mayoritas perusahaan

Otto Group adalah perusahaan asal Jerman yang berbasis di Hamburg menjadi salah satu perusahaan e-commerce terbesar di dunia. E-commerce mereka beroperasi di lebih dari dua puluh negara. Pada dasarnya, Otto adalah perusahaan e-commerce ritel dalam layanan e-niaga.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Jensen Huang, Pendiri Nvidia, Pembuat Perangkat Game Raksasa Dunia

Dengan pendapatan melebihi USD15 miliar, Otto Group memiliki lebih dari 40 perusahaan di bidang ritel (termasuk Crate and Barrel), real estat, dan layanan keuangan.

Ibu tirinya Maren dan putrinya Katharina berbagi 14% saham dengannya di Paramount Group, yang memiliki dan mengelola properti perkantoran di AS. Saat ini, Forbes mencatat harta kekayaan Alexander Otto mencapai USD11,9 miliar (Rp173 triliun).

Sementara itu, di Prancis, Otto mengklaim sebagai bisnis e-commerce terdepan melalui 3 Suisses. Pada Juni 2013, Otto melakukan pengambilalihan penuh untuk menjadi satu-satunya pemegang saham.

Saat baru diidirikan oleh Werner Otto pada tahun 1949, katalog pertama mereka diproduksi dengan tangan menawarkan dua puluh delapan gaya sepatu. Selama tahun 1950-an, volume bisnis berbagai produk pun berkembang. Otto juga memperkenalkan pesanan melalui telepon pada tahun 1963, dan meluncurkan situs web belanja online pada tahun 1995.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: