Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanggapi Posisi Pasukannya di Afghanistan, Jerman Siap-siap Ambil Langkah Ini

Tanggapi Posisi Pasukannya di Afghanistan, Jerman Siap-siap Ambil Langkah Ini Kredit Foto: Unsplash/Marten
Warta Ekonomi, Berlin -

Pemerintah Jerman sedang mempersiapkan jalan bagi pasukan negara itu tetap berada di Afghanistan hingga tahun depan jika diperlukan. Pasukan Jerman adalah kontingen terbesar kedua dalam kekuatan NATO.

"Kabinet Kanselir Angela Merkel pada hari Rabu (24/2/2021) menyetujui mandat draft baru yang akan memungkinkan pasukan Jerman untuk tetap sampai 31 Januari," kata juru bicara pemerintah Steffen Seibert seperti dikutip dari AP.

Baca Juga: Di Tengah Konflik, Afghanistan Nyatanya Sukses Jalani Proses Vaksinasi

Sekedar informasi, penyebaran pasukan Jerman di luar negeri memerlukan persetujuan parlemen, yang biasanya diberikan secara tahunan. Mandat saat ini untuk Afghanistan berakhir pada akhir Maret.

Seibert mengatakan bahwa tingkat maksimum 1.300 tentara Jerman tidak berubah dalam mandat baru. Dia mengatakan tanggal kedaluwarsa yang diusulkan mengambil catatan dengan tepat dari situasi kompleks di Afghanistan dan juga memungkinkan fleksibilitas yang diperlukan untuk dapat bereaksi jika keamanan berubah dan situasi ancaman di sana berubah.

Mandat ini juga dirancang untuk memberi Parlemen dan Pemerintah Jerman yang baru terpilih sebagai dini katakan pada apa yang terjadi ke depan. Jerman akan memilih parlemen baru pada 26 September, tetapi biasanya butuh berminggu-minggu atau bahkan beberapa bulan sebelum pemerintah koalisi baru ada.

NATO hanya memiliki 10.000 tentara di negara yang dilanda perang itu, membantu melatih dan menyarankan pasukan keamanan Afghanistan. Kontingen Jerman yang mencapai hampir 1.100 personel adalah yang terbesar kedua dalam misi dukungan NATO setelah Amerika Serikat (AS).

Presiden Joe Biden tengah meninjau kesepakatan pendahulunya dengan Taliban yang diteken pada 2020, yang mencakup batas waktu 1 Mei untuk penarikan pasukan AS. Di Washington, seruan untuk AS menunda pintu keluar dari Afghanistan atau menegosiasikan kembali kesepakatan untuk memungkinkan keberadaan kekuatan Amerika yang lebih kecil berbasis intelijen.

Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, mengatakan penarikan pasukan asing dari Afghanistan harus diikat untuk maju dalam negosiasi perdamaian yang bergerak lambat antara pemerintah Kabul dan Taliban, daripada "merendahkan diri" terikat pada batas waktu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: