Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jawab Ocehan Refly Harun, Pak Jokowi Coba Buktikan dengan Hormati HAM 58 Pegawai KPK yang Terdzalimi

Jawab Ocehan Refly Harun, Pak Jokowi Coba Buktikan dengan Hormati HAM 58 Pegawai KPK yang Terdzalimi Kredit Foto: Twitter/Joko Widodo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Praswand Nugraha memberi tanggapan terkait pernyataan Ahli hukum tata negara Refly Harun mengenai Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya Refly Harun menilai Jokowi misleading saat mengatakan bahwa bangsa Indonesia mengerdilkan diri.

Padahal, menurut Refly, Jokowi justru terkesan seperti sedang mengeluh karena sebagai presiden dirinya merasa tidak dihormati, acap kali dikritik, bahkan dihina di tanah air sendiri.

“Saya ingin mengatakan bahwa bangsa besar dan terhormat pasti dipimpin oleh presiden yang juga menghormati HAM dari putra putri bangsanya,” ujar Praswand, Minggu (14/11).

Baca Juga: Penembakan Laskar FPI, Ade Armando Skakmat Refly Harun: Adu Domba dengan Cara Menyesatkan dan Bodoh

Menurutnya, Jokowi harus membuktikan diri bahwa dirinya memang terhormat dan pantas sebagai presiden Indonesia.

“Presiden Jokowi harus membuktikan bahwa beliau adalah pemimpin bangsa yang terhormat dengan menghormati Hak Asasi 58 orang pegawai KPK yang di rampas dan dipecat dengan dzalim ini,” katanya.

Baca Juga: Refly Harun Buka-bukaan Semprot Hal Ini: Jangan Hanya Keluarga Cendana

Diketahui sebelumnya, Refly menduga Jokowi sedang mengeluh pada dirinya sendiri saat mengatakan bahwa bangsa Indonesia mengerdilkan diri di perayaan HUT Partai NasDem ke-10.

“Terus terang saja, mungkin dia merasa dihormati di luar negeri. Tapi, kok, di sini dikritik melulu bahkan dihina,” ujar Refly.

Bukan tanpa alasan, Refly Harun merasa bahwa rakyat di tanah air tidak pernah mengerdilkan bangsa sendiri bahkan bangga menjadi Indonesia.

“Orang bisa saja mengatakan bahwa dirinya bangga menjadi warga negara Indonesia, tapi tidak bangga pada pemimpin dan penguasa, bahkan mengkritik,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: