Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PA 212 Kembali Bereaksi Keras ke Jenderal Dudung, Kini Bawa-Bawa Andika Perkasa

PA 212 Kembali Bereaksi Keras ke Jenderal Dudung, Kini Bawa-Bawa Andika Perkasa Kredit Foto: Instagram/Novel Bamukmin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin berekasi keras terhadap pernyataan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman tentang 'Jangan terlalu dalam mempelajari agama'. Melansir Terkini.id --jaringan Suara.com, Novel Bamukmin lantas mendesak Jenderal Dudung untuk mundur dari jabatannya karena telah menghina ajaran Islam.

Novel juga menyebut bahwa pernyataan Jenderal Dudung baru-baru ini dinilai telah melecehkan mimbar masjid.

Baca Juga: Dudung Abdurachman Temui Mahfud MD, Ternyata Oh Ternyata... Ini yang Dibahas!

"Ini melecehkan mimbar masjid karena mimbar masjid adalah untuk mengajak umat Islam memperdalam agama untuk meningkatkan iman dan taqwa sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah, sahabat dan terus sampai ke ulama saat ini," ujar Novel.

Karena itulah, Novel kemudian mendesak Jenderal Dudung untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai KSAD. Apabila desakannya tak dipenuhi, Novel meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk memberikan tindakan tegas untuk jajarannya itu karena kerap membahas tentang agama di ruang publik.

"KSAD saat ini wajib mengundurkan diri karena sudah menghina kemuliaan ajaran Islam. Ini juga sangat bertentangan dengan pancasila dan UUD 45," tegasnya.

Diketahui dalam sebuah video yang diunggah akun Dispenad, KSAD Dudung Abdurachman menjelaskan soal penerapan rasa syukur yang sudah diciptakan oleh Allah SWT kepada hambanya untuk menunaikan salat. Dudung pun menyinggung soal ilmana sebagai tingkatan keimanan umat Islam.

"Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Karena itu, banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama," ujar Dudung.

Lebih lanjut Dudung menyebut mempelajari agama terdalam bisa berpotensi menimbulkan terjadinya penyimpangan. "Akhirnya terjadi penyimpangan-penyimpangan," tegasnya.

Sementara itu, Kadispen TNI AD, Brigjen Tatang Subarna, menjelaskan konteks pernyataan Jenderal Dudung dalam kultum tersebut. Intinya, Jenderal Dudung mengimbau untuk tak terlalu dalam mempelajari agama tanpa didampingi guru atau ustaz pembimbing yang ahli dalam ilmunya.

"Itulah maksud yang disampaikan Kasad pada video yang ditayangkan di akun Youtube Dispenad pada saat memberikan kultum usai sholat subuh bersama prajurit Kodam XVIII/Cenderawasih," ujar Tatang.

"Dengan belajar agama sendiri, apalagi secara mendalam tanpa guru, cenderung akan mudah terpengaruh. Pada akhirnya justru akan dapat menimbulkan penyimpangan-penyimpangan," jelas Kadispenad menguraikan pesan inti dari kultum Jenderal Dudung kala itu.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: