Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jenderal Dudung Sebut Jangan Terlalu dalam Mempelajari Agama, Hilmi Firdausi Kasih Koreksi Menohok!

Jenderal Dudung Sebut Jangan Terlalu dalam Mempelajari Agama, Hilmi Firdausi Kasih Koreksi Menohok! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat), Dudung Abdurachman Kembali mendapat sorotan publik. Dudung menyebut bahwa jangan terlalu dalam mempelajari agama. Sontak saja ucapan ini memicu reaksi dari publik.

“Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Oleh karena itu, banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama," ujar Dudung, sebagaimana dikutip dari laman Republika, Minggu (5/12/21).

Beragam reaksi dari beberapa tokoh pun muncul ke ‘permukaan’. Beberapa tokoh menyatakan dan mempertanyakan dari maksud ucapan KSAD yang baru menggantikan posisi Andika Perkasa ini.

Ustaz Hilmi Firdausi yang juga cukup aktif di Twitter juga tak ketinggalan memberikan tanggapannya terkait pernyataan Dudung ini. Hilmi menyatakan bahwa apa yang Dudung sampaikan tidak tepat.

Menurut Hilmi, bahwa agar tidak salah paham dalam beragama, perlu dilakukan pendalaman terhadap agama itu sendiri yang didapat dari belajar.

“Pernyataan yang benar itu begini pak: “perdalamlah mempelajari agama, pahamilah secara menyeluruh agar tidak salah paham tentang agama & orang-orang yg mencoba taat pada agamanya,” cuit Hilmi dalam akun Twitter pribadi sebagaimana dikutip di Jakarta, Senin (6/12/21).

Pernyataan atau kalimat yang Dudung sampaikan diketahui saat memberikan tausiyah dalam rangkaian kegiatan kuliah subuh di Masjid Nurul Amin, Kota Jayapura, Provinsi Papua, belum lama ini.

Menanggapi berita yang sudah tersebar, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal (Brigjen) Tatang Subarna mengklarifikasi sekaligus meluruskan pernyataan yang KSAD sampaikan itu.

Menurutnya, Dudung bermaksud menyampaikan bahwa mempelajari agama terlalu dalam akan terjadi penyimpangan, apabila tanpa guru.

Sebelum jadi KSAD Dudung mendapat julukan ‘Jenderal Baliho’ karena tegas menurunkan baliho, spanduk, atau sejenis yang berisi narasi tentang Eks Petinggi FPI (Front Pembela Islam) Habib Rizieq.

Belum lagi ucapan Dudung di Podcast Deddy Corbuzier belum lama ini yang menyatakan berdoa dengan bahasa Indonesia karena Tuhan bukan orang Arab.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: