Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Disangka Tak Dinyana, Ternyata Ini yang Dilakukan Jenderal Dudung ke KKB Papua....

Tak Disangka Tak Dinyana, Ternyata Ini yang Dilakukan Jenderal Dudung ke KKB Papua.... Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi I DPR RI, Bobby Adhityo Rizal, menilai bahwa Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman, sedang berupaya melakukan pendekatan humanis dalam menyelesaikan konflik di Papua. Hal tersebut disampaikan oleh Bobby dalam rangka menanggapi pernyataan KSAD Dudung yang meminta prajuritnya untuk merangkul kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. 

"Ini pendekatan humanis dan memastikan yang dikedepankan civil justice, bukan act of war seperti yang dikhawatirkan," kata Bobby dalam diskusi virtual yang disiarkan melalui kanal YouTube Medcom.id, Jakarta, Minggu (28/11/2021). Baca Juga: Pernyataan Jenderal Dudung Soal KKB Disorot Warganet, Tokoh Ini Justru Setuju

Ia menambahkan, pernyataan Dudung melengkapi UU Tindak Pidana Terorisme (TPT) yang menjelaskan bahwa pemerintah mengambil jalan untuk mengatasi konflik di Papua dengan mengedepankan civil justice. Bobby juga menjelaskan, upaya penyelesaian konflik di papua memang terbilang cukup kompleks. Salah satu penyebabnya adalah anggota KKB yang terus beregenerasi secara turun temurun.

"Selain itu, penyelesaian konflik papua itu sangan kompleks bukan hanya untuk menghabisi separatis. Tapi kalau dilihat dari sejarahnya, anggota KKB ini adalah turun temurun. Artinya apa, dibunuh yang sekarang nanti anaknya jadi lagi. Dan akan terus menerus," tandasnya.

Meski demikian, Politikus Golkar tersebut menyebutkan, postur pertahanan TNI di Papua masih kurang sekitar 3.000 prajurit.

"Secara formasi masih kurang 3.000 personel di sana (Papua), kurang. Postur keamanan di Papua itu masih sangat kurang," kata Bobby.

Bobby menilai, postur pertahanan di Papua mempunyai formasi ideal apabila merujuk pada sebuah lokasi atau demografi. Misalnya, adanya pos militer di setiap 500 meter atau 5 kilometer di setiap wilayah.

"Wilayah vegetasi alamnya merupakan faktor dominan, bukan kemampuan bersenjata para KKB tersebut, sehingga perlu sistem pertahanan regional yang lebih rapat," imbuh Bobby.

Seperti diketahu sebelumnya, Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman meminta para prajurit menyayangi dan tidak menyakiti hati masyarakat papua.

"Jangan sedikit pun berpikir untuk membunuh, kalian harus sayang masyarakat dan kalian harus tunjukkan rasa sayang kepada masyarakat Papua. Kamu harus baik pada masyarakat Papua, jangan menyakiti hati mereka," kata Jenderal Dudung di Timika, Papua, Rabu (24/11/2021).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: