Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Covid-19 Kini Membunuh Orang Amerika Sebanyak Pandemi Flu Spanyol di Masa Lalu

Covid-19 Kini Membunuh Orang Amerika Sebanyak Pandemi Flu Spanyol di Masa Lalu Kredit Foto: Antara/REUTERS/Shannon Stapleton
Warta Ekonomi, Washington -

Jika ditinjau dalam cakupan sejarah, Covid-19 bukanlah satu-satunya pandemi yang terjadi di dunia. Yang mungkin paling sering terdengar adalah pandemi flu spanyol yang meluluhlantakan dunia di masa lalu saaat kemajuan ilmu kesehatan masih sangat minim. Kini pandemi Covid-19 ternyata telah mengakibatkan nyawa orang amerika hilang sebanyak pandemi flu spanyol di masa lalu.

Melansir AP News (20/9/21), COVID-19 kini telah membunuh orang Amerika sebanyak pandemi flu Spanyol 1918-19 — sekitar 675.000. Dan seperti momok dunia seabad yang lalu, virus corona mungkin tidak akan pernah sepenuhnya hilang dari tengah-tengah manusia.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengurangi Frekuensi Buang Air Kecil Berlebih pada Kondisi Diabetes?

Sebaliknya, para ilmuwan berharap virus yang menyebabkan COVID-19 menjadi ‘serangan’ musiman ringan karena kekebalan manusia menguat melalui vaksinasi dan infeksi berulang. Kondisi kekebalan ini tentu memerlukan waktu.

Pandemi influenza 1918-1919 menewaskan sekitar 675.000 orang Amerika dalam populasi AS sepertiga dari ukuran sekarang. Itu melanda 50 juta korban secara global pada saat dunia memiliki seperempat lebih banyak orang seperti sekarang. Kematian global akibat COVID-19 sekarang mencapai lebih dari 4,6 juta.

Baca Juga: Wacana Pemberian Vaksin Dosis Ketiga di AS Banyak Ditentang Tenaga Kesehatan

Jumlah korban tewas flu Spanyol adalah tebakan kasar, mengingat catatan zaman yang tidak lengkap dan pemahaman ilmiah yang buruk tentang apa yang menyebabkan penyakit itu. Angka 675.000 berasal dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

Sebelum COVID-19, flu 1918-1919 secara umum dianggap sebagai penyakit pandemi terburuk dalam sejarah manusia. Apakah Covid-19 saat ini pada akhirnya terbukti lebih mematikan itu masih tidak jelas dan perlu penelitian lebih lanjut.

Dalam banyak hal, flu 1918-1919 yang dinamai flu Spanyol karena pertama kali mendapat liputan berita luas di Spanyol lebih buruk dari pada Covid-19 saat ini.

Baca Juga: Apakah Sering Buang Air Kecil Sudah Pasti Mengidap Diabetes?

Disebarkan oleh mobilitas Perang Dunia I, Penyakit ini membunuh orang dewasa muda yang sehat dalam jumlah besar. Tidak ada vaksin untuk memperlambatnya, dan tidak ada antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri sekunder. Dan, tentu saja, populasi dunia jauh lebih kecil daripada sekarang.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: