Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Barata Indonesia Fasilitasi Penyediaan Mesin Pambangunan PG Bombana

Barata Indonesia Fasilitasi Penyediaan Mesin Pambangunan PG Bombana Kredit Foto: Barata Indonesia
Warta Ekonomi, Surabaya -

PT Barata Indonesia (Persero) sebagai perusahaan yang bergarak di bidang jasa Engineering, Procurement and Construction (EPC), konstruksi dan manufaktur berhasil menyediakan komponen pembangunan Pabrik Gula (PG) Bombana yang dimiliki PT Prima Alam Gemilang yang saat ini telah memasuki tahap produksi.

Menurut Direktur Pemasaran Barata Indonesia, Sulistyo Handoko, PG Bombana yang berada di Sulawesi Tenggara tersebut merupakan PG terbesar di Indonesia dimana memiliki kapasitas 12.000 ton cane per day (TCD).  Baca Juga: Bea Cukai Jatim I Berikan Izin Pusat Logistik Berikat untuk Barata Indonesia

“Penyelesaian pembangunan Pabrik Gula ini merupakan komitmen Barata Indonesia dalam mendukung swasembada pangan yang telah dicanangkan oleh pemerintah dan kami berharap hal ini dapat mendorong multiplier effect ekonomi bagi seluruh pihak,” terang Sulis dalam keterangan resminya pada Warta Ekonomi di Surabaya, Kamis sore (22/10/2020). Baca Juga: Saling Dukung Antar-BUMN, Barata Indonesia Rampungkan Pertashop

Lebih lanjut, ia menjelaskan industri gula nasional sangat berpeluang menjadi penopang swasembada pangan setelah swasembada beras. Untuk itu Barata Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi terhadap terciptanya percepatan kemandirian industri gula dalam negeri melalui komitmen penggunaan lokal konten yang tinggi. 

Sulis berharap penyelesaian pekerjaan ini sekaligus menguatkan positioning perusahaan sebagai solution provider bagi proyek industri agro tanah air khususnya industri gula dalam rangka mengatasi tantangan kelangkaan komoditas gula produksi dalam negeri. Selain itu pua Sulis menyebutkan, Barata Indonesia berharap kontribusi perseroan dalam berbagai proyek pabrik gula di tanah air ini dapat meningkatkan nilai tambah yang bisa dihasilkan di dalam negeri. Sehingga mempercepat terwujudnya ketahanan pangan dan swasembada gula serta tercipatanya kemandirian industri manufaktur tanah air.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: