Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-Gara Ekpor CST ke Japang, Reaksi Bos PTPN XI Begini...

Gara-Gara Ekpor CST ke Japang, Reaksi Bos PTPN XI Begini... Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI kembali melakukan ekspor 34 ton daduk (Sugarcane Top/SCT) kenegara Jepang. Daduk yang berasal kebun HGU Djatiroto ini merupakan peluang bisnis bagi perusahaan milik negara dalam core bisnis PTPN XI.

Kepala PUSLIT Sukosari, Nanik Tri Ismadi mengatakan, ekspor SCT tahun ini merupakan ke 3 kalinya yang dilakukan di Februari dan Agustus lalu. Baca Juga: Tak Mau Dituding Cuma Kambing Hitam Soal Gula, PTPN XI Lakukan Ini..

"Hari ini kami mengirimkan kurang lebih 34 ton SCT atau lebih dikenal daduk yang berasal dari kebun HGU milik PG Djatiroto dengan tujuan negara Jepang. Pasar masih terbuka luas, kami ambil peluang emas ini untuk memperkuat core bisnis PTPN XI. Kami berkomitmen untuk menjaga performa core bisnis tetapi juga mengoptimalkan resource yang ada sebagaimana program strategi PTPN XI," jelas Nanik Tri Ismadi, Jumat (16/10/2020).  Baca Juga: Penjualan Ritel PTPN Grup hingga Agustus Tetap Tumbuh

Lebih lanjut Nanik sapaannya menjelaskan, asumsi perolehan jumlah daduk sebanyak 2 persen pada saat masa pemeliharaan atau klentekan dan 10 persen pada saat musim giling/panen dan protas sebesar 800 Ku/Ha, maka potensi pasokan daduk diperkirakan ± 16 Ku/Ha pada masa pemeliharaan dan ± 80 Ku/Ha pada masa panen.

Selain itu pula kaa dia, sangat bermanfaat secara ekonomis, pengambilan daduk dari kebun juga memiliki berpengaruh bagi pertumbuhan tebu serta berbagai manfaat lainnya.

"Selain menambah nilai ekonomis karena selama ini daduk berlimpah dan dianggap sampah, pengambilan daduk mendukung pekerjaan klentek, bertujuan tanaman tebu menjadi bersih dari daduk yang menempel di batang sehingga dapat menaikkan proses pembentukkan gula dalam batang tebu dan mendorong tebu cepat masak, memperbaiki sanitasi kebun, dan membantu mempermudah persiapan lahan setelah tebu ditebang untuk pengolahan lahan selanjutnya. Tentunya tidak semua diambil habis masih ada yang dibiarkan agar terurai dan menambah unsur hara tanah lahan," sambung Nanik.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: