Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Stop Tidur Berlebihan! Dampak Kesehatannya Bikin Ngeri karena...

Stop Tidur Berlebihan! Dampak Kesehatannya Bikin Ngeri karena... Kredit Foto: Unsplash
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pola tidur Anda sangat berkaitan dengan kondisi kesehatan. Kurang tidur maupun tidur berlebihan atau terlalu lama sama-sama tidak baik untuk kesehatan.

The Sleep Foundation menunjukkan bahwa tidur berlebihan dapat memperburuk peradangan tubuh dan memicu penyakit kronis, seperti penyakit jantung koroner.

Baca Juga: Penting! Menghilangkan Rasa Ngantuk Ya dengan Tidur, Kafein Hanya Efek Jangka Pendek Saja

Selain itu, tidur berlebihan juga berkaitan dengan obesitas, diabetes dan stroke. Karena itu, Anda perlu membuat jadwal tidur dan bangun tidur yang tepat waktu setiap harinya.

Rutinitas yang diatur sebelum tidur akan membantu melatih tubuh untuk lebih siap tidur, termasuk menghindari penggunaan elektronik selama rutinitas waktu tidur. Karena, cahaya yang dipancarkan dari perangkat tersebut dapat menunda onset tidur.

Pada siang hari, Sleep Foundation merekomendasikan untuk memasukkan olahraga harian ke dalam rutinitas tidur Anda guna meningkatkan paparan sinar matahari.

Tapi, banyak orang mungkin tidak tahu bahwa masalah kesehatan mendasar bisa menyebabkan tidur berlebihan.

Baca Juga: Studi: Antibodi Penetral Virus pada ASI Wanita yang Terinfeksi Covid-19 Bertahan Sampai 10 Bulan

Salah satu masalah kesehatan yang bisa memicu tidur berlebihan adalah hipotiroidisme. NHS menjelaskan hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon.

Gejala dari kondisi kesehatan ini cenderung berkembang secara bertahap. Artinya, orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah tiroid sebelumnya.

Gejala hipotiroidisme biasanya meliputi:

  • Kelelahan
  • Sensitif terhadap dingin
  • Kenaikan berat badan
  • Sembelit
  • Depresi
  • Nyeri dan kelemahan otot
  • Kram otot
  • Kulit kering dan berisisik
  • Rambut dan kuku rapuh
  • Hilangnya gairah seks

Selain itu dilansir dari Express, ada pula gejala tiroid yang kurang aktif, meliputi:

  • Suara bernada rendah dan serak
  • Wajah sembab
  • Alis menipis atau hilang
  • Detak jantung lambat
  • Gangguan pendengaran
  • Anemia

Sebagian besar kasus tiroid yang kurang aktif disebabkan oleh sistem kekebalan yang menyerang kelenjar tiroid. Kerusakan pada kelenjar tiroid ini menyebabkannya berhenti memproduksi hormon tiroksin.

Kemungkinan penyebab lain dari tidur berlebihan adalah depresi dan kecemasan. Depresi adalah suatu kondisi di mana seseorang merasa putus asa dan sedih, kurang tertarik pada kegiatan yang pernah membuat mereka sangat gembira.

Baca Juga: Waspada! Sedikit Kasus Infeksi Parah Covid-19 pada Anak, Para Ahli Mengingatkan Ancaman Varian Delta

Depresi bisa berkisar dari ringan hingga berat. Sedangkan, gejalanya bisa berupa rasa sedih terus-menerus, kehilangan motivasi, rasa bersalah, cemas, sulit membuat keputusan, putus asa, tidak berdaya, berlinang air mata dan sebagainya.

Gejala depresi dapat berkembang secara bertahap dan berbagai faktor dapat memicu timbulnya kondisi tersebut. Siapa pun yang menginginkan dukungan untuk depresi harus menghubungi dokter, konselor, atau terapis mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: