Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bantu Geliatkan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno Apresiasi Langkah Perusahaan Hary Tanoe

Bantu Geliatkan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno Apresiasi Langkah Perusahaan Hary Tanoe Kredit Foto: MNC Studios
Warta Ekonomi, Jakarta -

Geliat kreativitas para kreator mainan termasuk karakter atau action figure ternyata turut dicermati Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Menurutnya, banyak hal positif yang ikut terpacu oleh aktivitas ini seperti menciptakan banyak lapangan kerja dan sekaligus menjadi alternatif lain dari mainan impor anak-anak.

Action figure buah tangan-tangan terampil di Tanah Air juga menjadi karakter kebanggaan Indonesia, dan juga dapat berkontribusi terhadap PDB serta menggenjot ekspor.

Sandiaga menjelaskan pada 2020 ekonomi kreatif Indonesia berada di urutan 3 dunia. Setelah Amerika Serikat dengan Hollywood-nya, dan Korea dengan K-Pop yang mendunia.

Menparekraf berharap, Bima S Toys yang diluncurkan oleh PT MNC Studios International Tbk (MSIN) bisa menginspirasi kekayaan intelektual (intellectual property) lainnya untuk mengembangkan animasi dan terus bergerak membentuk ekosistem. "Untuk memastikan kita jadi tuan rumah di negeri sendiri dan animasi-animasi kita bisa merajai dunia," tutur Sandiaga.

Baca Juga: Mainan Buatan Milik MNC Grup Laris Manis Hingga Terjual 1 Juta Mainan!

Bahkan Sandiaga Uno juga mulai mengenalkan sang putra bungsu, Sulaiman, pada karakter-karakter mainan dan action figure karya anak bangsa. Salah satunya adalah karakter Bima S.

Dalam akun resmi Instragram-nya @sandiuno, dia menuliskan catatannya saat menghadiri peluncuran Bima S Toys di kawasan kompleks MNC Studios, Jakarta Barat, Rabu (16/6/2021).

“Sore tadi, saya mengajak Sulaiman dalam acara peluncuran BIMA-S Toys yang diselenggarakan oleh MNC.

Mungkin ada yang masih ingat, ketika masih kecil dahulu, Satria Baja Hitam, Ultraman, Superman adalah Super Hero yang kita gemari. Kemudian, kita meminta untuk dibelikan mainan, baju dan poster yang berhubungan dengan super hero tersebut.

Yang menjadi perhatian Kemenparekraf, bukan hanya film sebagai produk kreatif. Namun peluang turunannya yang bernilai ekonomi tinggi.

Kami sangat mengapresiasi agenda ini, karena mendukung berkembangnya ekosistem ekonomi kreatif, tidak hanya mendorong banyak penciptaan lapangan kerja, tapi juga meningkatkan PDB ekonomi kreatif secara nasional,” ungkap Sandiaga yang hadir dengan mengajak sang istri, Nur Asia Uno.

Pada peluncuran tersebut, dia juga berharap anak-anak Indonesia mengakrabi dan menyerap nilai-nilai positif yang disematkan pada karakter mainan dalam negeri.

"Saya membayangkan Sulaiman akan tumbuh berkembang punya toys atau action figure yang diidolakan dan itu karya anak bangsa," ungkap ayah tiga anak itu seraya menambahkan karakter Bima bisa menjadi panutan bagi anak-anak.

"Bima ini sosok pewayangan yang selalu diasosiasikan dengan badannya besar, sangat membela sesama. Sebagai pandawa, dia membela kebenaran, menegakkan keadilan. Inilah nilai-nilai luhur yang anak-anak kita mudah-mudahan bisa perjuangkan bersama," terang Sandiaga.

Baca Juga: Sandiaga Uno: Ekonomi Kreatif, Kekuatan Masa Depan Indonesia

Adapun Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan peluncuran Bima S Toys itu adalah salah satu bentuk komitmen untuk menghadirkan sajian berkualitas untuk anak-anak.

Selama ini, MNC Group sangat aktif mengangkat program-program anak di televisi. "Ada Bima S. Ada juga Kiko, itu buatan sendiri juga. Audience share belasan persen, artinya setiap tayang ditonton oleh jutaan pemirsa Indonesia," kata Hary.

Dalam peluncuran itu, PT MNC Studios International Tbk (MSIN), melalui unit bisnisnya MNC Licensing,langsung meraih penjualan 1 juta mainan Bima S Toys. Dalam produksi mainan Bima S, MNC Licensing bekerja sama dengan pabrik mainan PT Royal Kreasi Cemerlang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: