Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buruan! Bukan Cuma Bank, BI Juga Ajak Fintech jadi Peserta BI-FAST

Buruan! Bukan Cuma Bank, BI Juga Ajak Fintech jadi Peserta BI-FAST Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bakal meluncurkan BI-FAST pada Desember 2021, yang pada tahap awal difokuskan untuk layanan transfer kredit individual.

Berdasarkan penilaian terhadap kriteria kepesertaan, komitmen, dan kesiapan calon Peserta, termasuk pemenuhan aspek people, process, dan technology, BI menetapkan 22 calon Peserta Batch 1 pada Desember 2021 dan 22 calon Peserta Batch 2 pada Januari 2022. Selanjutnya, penetapan Peserta Batch 1 dan Batch 2 akan dilakukan setelah calon Peserta memenuhi threshold checkpoint 4 dan lolos Industrial Test.

Meski demikian, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, Bagi calon peserta lainnya yang belum masuk sebagai calon Peserta Batch 1 dan Batch 2,BI tetap membuka gelombang-gelombang berikutnya untuk menjadi Peserta BI-FAST. Bukan cuma perbankan, pihaknya juga membuka pintu selebar-lebar kepada fintech dan perusahaan di bidang sistem pembayaran untuk turut serta menjadi peserta BI-FAST. Baca Juga: Gantikan SKNBI, BI-FAST Siap Meluncur Desember 2021

"Seluruh perusahaan jasa sistem pembayaran baik bank maupun nonbank yang berizin, silahkan kami terbuka. Tentu saja untuk Bulan Januari nanti KSEI itu akan menjadi peserta BI-FASY. Ayo gunakan BI-FAST ini untuk digunakan kepada masyarakat dan memperluas inklusi keuangan, inilah digital ekonomi. Kami undang semuanya, semakin cepat semakin baik supaya bisa berikan kontribusi untuk negeri," jelas Perry di Jakarta, Jumat (22/10/2021).

Lebih lanjut katanya,kepesertaan BI-FAST terbuka bagi industri sistem pembayaran baik bank maupun lembaga selain bank dan pihak lainnya, sepanjang memenuhi kriteria yang ditetapkan. Baca Juga: 43 Bank dan KSEI Bakal Jajal Sistem Pembayaran teranyar BI

Kriteria umum kepesertaan mencakup pemenuhan aspek kelembagaan, aspek kinerja keuangan, dan aspek kapabilitas sistem informasi. Terdapat pula adanya kriteria khusus 3C, yaitu Contribution (Kontribusi terhadap Ekonomi dan Keuangan Digital/ EKD), Capability (kemampuan permodalan dan likuiditas), dan Collaboration (dukungan terhadap kebijakan BI kedepan).

"Peserta juga harus memenuhi kriteria Champion in Readiness yang antara lain diukur dari kesiapan people, process, technology, serta kesiapan sebagai pengelola dana," sebut Perry.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: