Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berapi-api, Bos BI Ajak BPD dan Bank Swasta Turunkan Suku Bunga Kredit

Berapi-api, Bos BI Ajak BPD dan Bank Swasta Turunkan Suku Bunga Kredit Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Nusa Dua, Bali -

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meminta Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan bank-bank swasta nasional segera menurunkan suku bunga kredit merespon suku bunga acuan yang sudah diturunkan hingga 150 bps menjadi 3,5%. 

Dengan lantang dan berapi-api, Perry mengajak BPD dan bank swasta untuk ikut menurunkan suku bunga kreditnya seperti yang sudah dilakukan oleh bank-bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara).

"Sekarang tinggal BPD dan bank-bank swasta lain. Ayo...ayo...ayo...turunkan suku bunga, supaya kita terus mendorong ekonomi kita," ujar Perry dalam acara Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional - Temu Stakeholders di Nusa Dua, Bali, Jumat (9/4/2021).

Kemudian Perry juga mengucapkan terima kasih kepada Himbara atas upayanya yang mengikuti langkah bank sentral dengan menurunkan suku bunga kredit. Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN telah memangkas Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) mereka secara signifikan.

Baca Juga: Ajak Pelaku Usaha Lahirkan Inovasi Digital, BI Perkenalkan Sandbox 2.0

"Tidak tanggung-tanggung, SBDK-nya bank-bank Himbara langsung turun suku bunga kreditnya. Melihat grafiknya, itu langsung nyungsep, dari 10 persen menjadi 8,7 persen. Terima kasih, tepuk tangan buat bank-bank Himbara," puji Perry.

Perry mengungkapkan bahwa BI telah menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate hingga ke level 3,50 persen. Sepanjang 2020, bank sentral telah menurunkan suku bunga kebijakannya sebesar 125 basis poin (bps) ditambah tahun ini 25 bps membuat rendahnya rata-rata suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) overnight sebesar 3,04 persen.

BI juga telah melonggarkan makroprudensial lainnya dengan mengeluarkan kebijakan uang muka atau down payment (DP) nol persen untuk kredit otomotif dan Loan to Value (LTV) ratio 100 persen untuk kredit properti. Hal tersebut agar perbankan antusias menyalurkan kredit.

"Setelah dari Bu Menteri Keuangan mengeluarkan kebijakan fiskal untuk mendorong kredit otomotif dan juga properti, Pak Wimboh juga mendorong, dan kami juga DP nol persen, alhamdulillah kredit properti sudah mulai naik," tutupnya.

Adapun Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) – Temu Stakeholders digelar OJK bersama Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia. Hadir dalam pertemuan itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto, Gubernur Bali I Wayan Koster serta pelaku sektor usaha dan pelaku sektor jasa keuangan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: