Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Produktivitas, Semester 1 2021 Setoran Pertamina untuk Negara Capai Rp110,6 Triliun

Tingkatkan Produktivitas, Semester 1 2021 Setoran Pertamina untuk Negara Capai Rp110,6 Triliun Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Upaya PT Pertamina (Persero) untuk terus meningkatkan produktivitas mencatat capaian positif, baik dari sisi kinerja keuangan yang meraih laba bersih maupun kontribusi bagi penerimaan negara.

Sampai dengan Semester 1 tahun 2021, Pertamina mampu meningkatkan kontribusi melalui setoran pada penerimaan negara dengan total mencapai Rp110,6 triliun dengan Rp70,7 triliun di antaranya adalah dari pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan dividen, yang nilainya naik hampir 10 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sisanya, atau Rp39,9 triliun adalah pembayaran Pertamina kepada Negara melalui Minyak Mentah dan Kondesat Bagian Negara (MMKBN).

Baca Juga: Pertamina jadi BUMN Pertama Deklarasikan Komitmen Zero Harassment

Angka ini merupakan nilai kontribusi Pertamina dalam waktu 6 bulan terakhir, sedangkan sebelumnya Pertamina pun telah menyetorkan hampir Rp200 triliun sepanjang tahun 2020. Kontribusi kepada keuangan negara ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan produktivitas Pertamina.

"Selain dari kontribusi Pertamina yang langsung berdampak pada keuangan negara, Pertamina juga membaktikan diri untuk mendukung berbagai program pemerintah khususnya terkait percepatan penanganan Covid-19. Tambahan triliunan rupiah lainnya telah kami gelontorkan untuk membantu masyarakat menghadapi pandemi, baik secara langsung di aspek kesehatan maupun pendampingan untuk UMKM," ujar Fajriyah Usman, Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Pertamina di Jakarta (31/8).

Melalui pembangunan 3 RS Modular Darurat (Patra Comfort, Simprug, dan Tanjung Duren) dan pengoperasian RS Ekstensi Asrama Haji Pondok Gede, Indonesia berhasil menambah hampir 1.000 bed perawatan. Angka ini belum termasuk pengoperasian RS rujukan Covid oleh Pertamina Bina Medika yang tersebar di seluruh Indonesia. Tak lupa, bantuan 315 Ventilator untuk 30 RS serta aksi nyata Pertamina dengan terlibat langsung dalam percepatan penyaluran lebih dari 5.000 ton oksigen medis untuk 504 rumah sakit yang tersebar di 11 provinsi.

"Guna membantu memulihkan perekonomian masyarakat, Pertamina juga menjalankan program pemberdayaan untuk lebih dari 13.000 UMKM terdampak pandemi agar dapat bertahan di tengah pandemi bahkan naik kelas hingga bisa Go Global," jelas Fajriyah.

Meskipun hantaman pandemi Covid-19 yang telah memasuki tahun kedua terus memberikan tekanan signifikan pada kinerja keuangan, peningkatan produktivitas Pertamina tetap dapat tercermin dari laba bersih semester 1-2021 yang sebesar US$183 juta. 

"Seluruh pencapaian Pertamina ini tidak terlepas dari hasil dan manfaat restrukturisasi yang dijalankan secara solid oleh Direksi dan manajemen Subholding sehingga berjalan lancar di mana legal endstate untuk beberapa Subholding telah tercapai dan dalam proses penyelesaian keseluruhan tahapan," tegas Fajriyah.

Dia menyatakan bahwa hal ini pun sejalan dengan arahan Komisaris Utama Pertamina serta jajaran Dewan Komisaris yang secara konsisten memastikan Pertamina melakukan berbagai inovasi untuk  mendorong peningkatan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi dalam setiap proses operasional dari hulu ke hilir.

Sebagai bagian dari BUMN, lanjut Fajriyah, Pertamina harus mengemban tugas mulia sebagai penggerak perekonomian nasional dengan tetap menjalankan seluruh operasional bisnis perusahaan dan mengutamakan produk dalam negeri, yang terlihat dari rata-rata Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Pertamina yang mencapai lebih dari 57%, jauh di atas target 30%. Dengan demikian, Pertamina dapat menjaga keberlangsungan hidup 1,2 juta tenaga kerja langsung, serta menciptakan multiplier effect terhadap sekitar 20 juta tenaga kerja secara tidak langsung.

Peran Pertamina pada perekonomian nasional juga sejalan dengan peran BUMN sebagai lokomotif pembangunan. Menurut Menteri BUMN, Erick Thohir, sepertiga dari ekonomi Indonesia digerakkan dari BUMN. Bahkan, sumbangan BUMN kepada negara selama 10 tahun terakhir mencapai angka fantastis, yakni sebesar Rp3.290 triliun.

"Tidak hanya dividen kita berikan kepada Negara untuk kesejahteraan rakyat, tetapi juga Public Service kita lakukan. Apakah yang namanya CSR dan di masa pandemi Covid-19 ini BUMN terus berjalan," ujar Menteri BUMN saat menyambut pekerja baru Pertamina Hulu Rokan beberapa minggu lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: