Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bakal Dapat Triliunan dari Pemerintah, Nasib Saham Perusahaan BUMN Ini Bak Langit dan Bumi

Bakal Dapat Triliunan dari Pemerintah, Nasib Saham Perusahaan BUMN Ini Bak Langit dan Bumi Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tercatat di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia bakal memperoleh gelontoran dana segar dari pemerintah melalui penanaman modal negara (PMN). ke eempat BUMN tersebut yakni, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Adhi Karya(ADHI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (BBTN).

Hal tersebut nampaknya sedikit banyak mempengaruhigerak saham perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut pada perdagangan hari ini Kamiss 15 Juli 2021 yang mayoritas mengalami peningkatan.

Kenaikan paling besar terjadi pada saham BBTN. Dibuka di zona hijau Rp1.235 per saham kemudian meroket hingga mencapai level tertinggi di Rp1.325 per saham. Namun pada penutupan perdagangan saham BBTN hanya mampu bertahan di level Rp1.285 per saham dengan menguat 55 poin atau 4,47%.

Baca Juga: Tok! 12 BUMN Terima Guyuran PMN Rp72,44 Triliun

Mengekor BBTN, saham BBNI pun melejit 140 poin atau 3,06% ke Rp4.720 per saham dari Rp4.580 per saham. Bahkan, saham BBNI sempat melaju ke harga Rp4.770 per saham.

Sementara itu, saham WSKT dibuka pada level Rp870 per saham, sempat melesat hingga menyentuh level tertinggi ddi Rp875 per saham, namun pada akhirnya hanya bisa melesat 10 poin atau 1,18% ke harga Rp860 per saham dari Rp850 per saham.

Baca Juga: Erick Thohir Sebut Suntikan PMN Difokuskan untuk Penugasan Pemerintah

Sayangnya, kondisi saham ADHI malah berbandding terbalik dengan yang lain. Di akhir perdagangan saham ADHI malah anjlok 10 poin atau 1,49% ke harga Rp660 per saham. Padahal pada saat pembukaan saham ADHI berada di zona hijau Rp675 per saham dan seempat meroket ke posisi Rp685 per saham.

Sebagai informasi, Bank BNIakan menerima dana sebesar Rp 7 triliun untuk pengembangan bisnis dan penguatan modal guna meningkatkan modal tier I dan capital adequacy ratio (CAR). Waskita Karya sebesar Rp 3 triliun digunakan untuk restrukturisasi penguatan permodalan dalam rangka restrukturisasi. Adhi Karya senilai Rp 2 triliun untuk penyelesaian tol DIY-Solo, DIY-Bawen dan proyek SPAM Karian. Dan ban BTN sebesar Rp2 triliun untuk penguatan modal untuk meningkatkan Tier I Capital dan CAR.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: