Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Stafsus Menteri BUMN: Vaksin Covid untuk Mencegah, Bukan Mengobati

Stafsus Menteri BUMN: Vaksin Covid untuk Mencegah, Bukan Mengobati Kredit Foto: Antara/Antara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan bahwa vaksin Covid-19 hanya untuk mencegah, bukan untuk mengobati penyakit tersebut.

"Vaksin itu sebenarnya untuk mencegah supaya virus itu tidak menyakiti kita. Vaksin ini mencegah saja, bukan mengobati, vaksin mencegah," kata Arya seperti dikutip dari akun Instagram Kementerian BUMN, Kamis (22/10/2020).

Baca Juga: Debat Vaksin China, Rocky Gerung: Buru-Buru! Yang Terlambat Itu Mikirnya

Arya mengatakan, vaksin-vaksin sebelumnya seperti vaksin cacar bertujuan agar masyarakat tidak terkena cacar air. Sama halnya dengan vaksin polio yang diberikan kepada anak-anak yang fungsinya untuk mencegah.

"Jadi prinsipnya vaksin itu adalah untuk mencegah bukan untuk mengobati. Kalau untuk mengobati, sampai hari ini belum ada obatnya. Namun, kalau vaksin (Covid) lagi proses," katanya.

Menurut Arya, beberapa vaksin Covid-19 akan masuk ke Indonesia, antara lain Sinovac dari China, kemudian Sinopharm dari Uni Emirat Arab, lalu Astra Zeneca dari Inggris. Kemudian vaksin lainnya dari Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi atau Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), koalisi pemerintah-swasta dan filantropis yang berpusat di Norwegia.

Koalisi ini memiliki tujuan untuk mengatasi epidemi dengan cara mempercepat pengembangan vaksinnya. CEPI juga bertujuan untuk mengembangkan fase awal vaksin yang aman, efektif, dan terjangkau yang dapat membantu menahan wabah sedini mungkin.

Sebelumnya, perusahaan induk BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero), dipercaya untuk memproduksi vaksin Covid-19 oleh Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi (CEPI).

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, mengatakan bahwa fasilitas Bio Farma yang akan digunakan oleh CEPI adalah untuk memproduksi vaksin Covid-19 dengan multiplatform sebanyak 100 juta dosis per tahunnya, yang akan dimulai pada akhir kuartal IV 2021 atau kuartal I 2022 mendatang.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: