Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Guillaume Pousaz, Anak Putus Kuliah yang Jadi Pemilik Fintech Terkaya di Eropa

Kisah Orang Terkaya: Guillaume Pousaz, Anak Putus Kuliah yang Jadi Pemilik Fintech Terkaya di Eropa Kredit Foto: Twitter/Trade the Journey
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri Checkout.com, Guillaume Pousaz telah menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Pemilik pembayaran online untuk toko dan pembeli di seluruh dunia ini memiliki harta yang mencapai USD9 miliar (Rp130 triliun), menurut Forbes.

Pousaz, yang merupakan CEO Checkout.com, memiliki sekitar dua pertiga dari perusahaan yang berbasis di London. Pousaz merupakan warga negara Swiss yang putus kuliah untuk berselancar di California sebelum bekerja di fintech dan pembayaran.

Baca Juga: Ini Dia Detik-Detik Peluncuran Orang Terkaya Dunia ke Luar Angkasa!

Ia mendirikan Checkout.com pada tahun 2012 untuk memecahkan masalah pemrosesan pembayaran online untuk toko dan pembeli di seluruh dunia. Pada Januari 2021, Checkout.com mengumpulkan USD450 juta dari investor swasta, menilai perusahaan sebesar USD15 miliar.

Valuasi pad abulan Januari hampir tiga kali lipat dari valuasi Checkout.com sebelumnya sebesar USD5,5 miliar pada Juni tahun lalu. Ini menandai peningkatan pesat perusahaan yang tak banyak diketahui sebelum 2019.

Checkout.com telah mendapat manfaat dari pandemi. Perusahaan mengatakan volume pemrosesan pembayarannya tiga kali lipat pada tahun 2020 dari tahun sebelumnya.

Pousaz memiliki 67% saham di Checkout.com. Itu membuatnya menjadi salah satu miliarder fintech terkaya di Eropa. Checkout.com memungkinkan perusahaan untuk memproses dan menerima pembayaran lintas batas dari beberapa sumber populer seperti kartu debit dan kredit, bank online, PayPal, Apple Pay, dan eWallet lainnya.

Posaz telah bekerja keras selama lebih dari satu dekade. Pada bulan Januari, Checkout.com mengatakan pendapatan mereka meroket tiga kali lipat dari jumlah pembayaran yang diproses pada tahun 2020. Jumlah staf juga meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari 300 pada tahun 2020.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: