Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Global 2020

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Global 2020 Kredit Foto: Unsplash/Sharon McCutcheon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) dalam World Economic Outlook (WEO) edisi Oktober 2020 merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini menjadi -4,4% dari proyeksi sebelumnya (dikeluarkan Juni 2020) sebesar -4,9%.

"Kami terus memproyeksikan resesi yang dalam pada tahun 2020. Pertumbuhan global diproyeksikan menjadi -4,4%, revisi naik 0,8% dibandingkan dengan pembaruan bulan Juni kami," kata Kepala Ekonomi dan Direktur Departemen Riset IMF, Gita Gopinath, pada Rabu (13/10/2020).

Baca Juga: Ada Secercah Sinar, IMF Bakal Revisi Pertumbuhan Global 2020

Gita mengatakan, peningkatan ini disebabkan oleh tanda-tanda pemulihan yang lebih kuat di kuartal ketiga di sisi lain diimbangi oleh penurunan peringkat di beberapa negara berkembang dan berkembang.

"Pada tahun 2021, pertumbuhan diproyeksikan akan pulih menjadi 5,2% atau -0,2% di bawah proyeksi kami di bulan Juni," ucapnya. Dalam proyeksinya, kecuali China, pertumbuhan di negara maju dan negara berkembang diperkirakan tetap di bawah capaian 2019 bahkan hingga tahun depan.

"Negara-negara yang lebih mengandalkan layanan intensif kontak dan eksportir minyak menghadapi pemulihan yang lebih lemah dibandingkan dengan ekonomi yang dipimpin oleh manufaktur," jelasnya.

Gita mengatakan, perbedaan prospek pendapatan antara negara maju dan negara berkembang (tidak termasuk China) yang dipicu oleh pandemi ini diproyeksikan akan memburuk.

"Kami meningkatkan perkiraan kami untuk ekonomi maju untuk tahun 2020 menjadi -5,8%, diikuti oleh rebound dalam pertumbuhan menjadi 3,9% pada tahun 2021. Untuk pasar berkembang dan negara berkembang (tidak termasuk China) kami memiliki penurunan peringkat dengan proyeksi pertumbuhan menjadi -5,75 di 2020 dan kemudian pemulihan menjadi 5% pada 2021," paparnya.

Dengan ini, pertumbuhan kumulatif pendapatan per kapita untuk pasar berkembang dan negara berkembang (tidak termasuk China) selama tahun 2020–2021 diproyeksikan lebih rendah daripada pertumbuhan untuk negara maju.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: