Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Catat! Segepok Insentif Gagal Genjot Konsumsi Masyarakat

Catat! Segepok Insentif Gagal Genjot Konsumsi Masyarakat Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021 masih berada di zona resesi yaitu -0,74%. Semua komponen pertumbuhan masih turun.

Penurunan terdalam terjadi pada konsumsi lembaga non-profit rumah tangga (LNPRT) yang mencapai -4,53% serta konsumsi rumah tangga -2,23%. Namun konsumsi rumah tangga pada kuartal I 2021 tersebut lebih baik dibandingkan posisi kuartal IV 2020 -3,61%.

Baca Juga: Kemitraan Ekonomi Regional Mulai Berlaku 1 Januari 2022

“Konsumsi rumah tangga menjadi penentu mengapa pertumbuhan kita masih kontraksi. Ini menjadi suatu tanda tanya besar,” kata Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/5/2021).

Ia mengatakan hampir seluruh komponen konsumsi tercatat turun meski ada beberapa yang tumbuh. Dia menuturkan kelompok makanan dan minuman tercatat melambat dari -1,39% pada periode kuartal IV 2020 menjadi -2,31 pada kuartal I 2021.

“Terjadi pengurangan konsumsi rumah tangga untuk kebutuhan makanan dan minuman. Padahal porsi makanan dan minuman dari rumah tangga cukup besar di atas 50%. Artinya ketika terjadi pengurangan kita memiliki masalah dalam konsumsi rumah tangga,” tegasnya.

Bahkan ia menilai stimulus fiskal dengan bantuan sosial yang telah menghabiskan anggaran hingga Rp. 47,92 triliun per 16 April 2021, ternyata tidak efektif mendorong konsumsi masyarakat bahkan untuk kebutuhan makanan dan minuman yang terkontraksi.

“Stimulus PPnBM untuk otomotif juga tidak berbuat banyak dengan konsumsi transportasi dan komunikasi yang terkontraksi hingga -4,24%,” jelasnya.

Selain kelompok makanan dan minuman, perlambatan juga dialami kelompok restoran dan hotel dengan pertumbuhan -4,16% dari -7,28% pada kuartal sebelumnya. Di sisi lain, kelompok yang masih tumbuh di antaranya kelompok perumahan dan perlengkapan rumah tangga sebesar 1,27% dan kesehatan & pendidikan 0,31%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: