Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disiplin 3M Bantu Integrasikan Penyelamatan Kesehatan dan Perekonomian Nasional

Disiplin 3M Bantu Integrasikan Penyelamatan Kesehatan dan Perekonomian Nasional Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Akselerasi penyelamatan perekonomian nasional dan kesehatan masyarakat secara simultan menjadi kebutuhan sangat mendesak saat ini. Untuk mendorong penyelamatan ini, maka Gerakan Pakai Masker (GPM) menggelar diskusi bertema Menavigasi Pemulihan Kesehatan & Ekonomi Nasional di Tengah Pandemi secara daring, belum lama ini.

Hadir sebagai pembuka acara, Ketua Umum Gerakan Pakai Masker Sigit Pramono dan Ketua Umum PP ISEI/Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, PhD. Sebagai narasumber, hadir pembicara dari berbagai elemen akademisi dan praktisi ekonomi, seperti Rektor UI Prof Ari Kuncoro, Rektor UGM Prof Panut Mulyono, Ketua PP ISEI Bidang Kerjasama Internasional dan Campaign Director Klaster Perguruan Tinggi Muhammad Edhie Purnawan, PhD, Tim Covid-19 GeNose dr. Dian Kesumapramudya Nurputra, PhD dan Deputy Director General Asian Development Bank Edimon Ginting, PhD.

Baca Juga: DJPb Sumut: 6 Peran Kebijakan Fiskal pada Ekonomi Nasional dan Regional

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo optimis, pemulihan ekonomi nasional akan berjalan dengan lebih baik, dimulai dari Triwulan III ini hingga awal tahun 2021, dengan syarat, Indonesia lebih ketat menerapkan necessary condition dan sufficient condition. Masyarakat harus menyadari bahwa penanganan covid-19 merupakan hal vital yang harus dilakukan terlebih dahulu.

Disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan yaitu 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) adalah hal yang harus dipatuhi oleh masyarakat sambil menunggu kehadiran vaksin. Karena itu, kehadiran GPM di tengah kondisi pandemi menjadi sangat dibutuhkan.

Selain itu, kebijakan-kebijakan stimulus untuk menumbuhkan ekonomi nasional juga diperlukan. Di antaranya dengan membuka sektor industri yang memberikan kontribusi ekonomi tinggi tetapi risiko penyebaran Covid-19 rendah atau medium. Kemudian, mendorong suplai kredit untuk industri seperti yang disebutkan tadi juga sangat dibutuhkan, agar dunia usaha bisa bernafas.

Upaya lainnya adalah dengan mempercepat realisasi anggaran APBN sehingga stimulus fiskal yang diberikan dapat mendorong ekonomi dan mempercepat permintaan, stimulus moneter, serta digitaliasi untuk UMKM.

Menambahkan Perry, Ketua GPM Sigit Pramono menyatakan apabila isolasi total atau lockdown kembali diberlakukan, maka ekonomi nasional akan sulit diselamatkan. Lebih lanjut Sigit menjelaskan, jika pada saat ini dilakukan kebijakan yang membuat masyarakat tinggal di rumah, seperti PSBB, apalagi Lock down atau isolasi total, maka seperti kata pemenang Nobel ilmu ekonomi Paul Rommer: “Anda mungkin bisa menyelamatkan nyawa, tetapi tidak bisa menyelamatkan ekonomi".

Isu kesehatan yang saat ini sedang terjadi, haruslah direspon dengan efektif dengan mengubah navigasi penanganan pandemi, yaitu dengan membangkitkan gerakan masyarakat untuk mendukung upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangani pandemi, serta mengubah pesan mengenai krisis kepada masyarakat dengan pesan yang lebih sederhana sehingga mudah dipahami.

Salah satunya, dengan mendorong masyarakat untuk dengan disiplin memakai masker secara benar, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir (3M–Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan).

Karena cara ini lah yang sekarang paling praktis dapat dilakukan sebelum vaksin anti virus sudah aman bisa dipakai. Dengan disiplin menjalankan 3M, kita dapat mencegah penuluran covid-19 sampai 90%.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: