Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tumbuh 7,33%, Ekonomi Papua Lampaui Nasional

Tumbuh 7,33%, Ekonomi Papua Lampaui Nasional Kredit Foto: Nunung Kusmiaty
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi Papua sepanjang 2018 mencapai 7,33%. Angka tersebut lebih tinggi dibanding pertumbuhan nasional yang hanya 5,17%.

Badan Pusat Statistik (BPS) Papua menyebutkan, perekonomian Papua diukur dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp210,659 triliun dan atas harga konstan 2010 sebesar Rp159,728 triliun. Sehingga, PDRB per kapita tercatat Rp63,40 juta, meningkat 9,57% dibanding tahun lalu.

Selain itu, angka ini juga lebih tinggi dibanding 2017, yang hanya mampu tumbuh 4,64%. Pertumbuhan tersebut didorong oleh tumbuhnya semua lapangan usaha di Papua. Lapangan usaha pertambangan dan penggalian tumbuh paling tinggi sebesar 10,52%.

Baca Juga: Jokowi Gagal Bangun Ekonomi Indonesia?

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi 2018 Pecahkan Rekor Sejak 2014

"Peningkatan ini didukung oleh produksi bijih logam selama 2018 yang cukup tinggi," seperti dikutip Warta Ekonomi dalam Berita Resmi Statistik (BRS), Kamis (7/2/2019).

Kemudian diikuti transportasi dan pergudangan sebesar 8,16%, yang disebabkan pengguna jasa transportasi, khususnya transportasi darat dengan peningkatan yang cukup signifikan. Selanjutnya jasa lainnya tumbuh 7,34%, yang didorong adanya perayaan hari besar keagamaan dan liburan akhir tahun.

Sementara apabila mengamati struktur PDRB Papua menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada 2018, tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Lapangan usaha pertambangan dan penggalian; konstruksi; pertanian, kehutanan, dan perikanan; administrasi pemerintahan; pertahanan dan jaminan sosial wajib masih mendominasi PDRB Papua.

Selanjutnya bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Papua 2018, lapangan usaha pertambangan dan penggalian menjadi sektor dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 4,39%. Diikuti konstruksi sebesar 0,56%, perdagangan besar-eceran reparasi mobil-sepeda motor sebesar 0,51%, dan pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 0,36%.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: