Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alert! Inilah Pesan Terbaru Epidemiolog Amerika: Varian Lebih Buruk dari Delta Bisa Datang...

Alert! Inilah Pesan Terbaru Epidemiolog Amerika: Varian Lebih Buruk dari Delta Bisa Datang... Kredit Foto: Getty Images/Bloomberg/Kevin Dietsch
Warta Ekonomi, Washington -

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) Anthony Fauci melontarkan peringatan keras kepada Amerika Serikat (AS) terkait lonjakan COVID-19.

Fauci mengatakan kepada McClatchy, Kamis (5/8/2021), jika lonjakan COVID-19 di Amerika Serikat (AS) saat ini terus berlanjut hingga musim gugur dan musim dingin, negara itu kemungkinan akan menghadapi jenis virus yang bahkan lebih mematikan yang dapat menghindari vaksin virus corona saat ini.

Baca Juga: Pakar Epidemiologi Bilang Orang yang Tidak Vaksin Bertanggung Jawab Atas Varian Delta

Dikutip laman Axios, Kamis (5/8/2021), komentar Fauci menggarisbawahi pentingnya bertindak cepat untuk memvaksinasi puluhan juta orang Amerika yang belum diinokulasi terhadap virus tersebut.

Lonjakan kasus virus corona secara nasional saat ini didorong oleh varian Delta, yang sudah lebih menular daripada jenis virus asli.

Ketika virus terus menyebar karena tingkat vaksinasi yang tidak mencukupi, virus itu diberi waktu "cukup" untuk bermutasi menjadi varian baru yang lebih berbahaya di musim gugur dan musim dingin, Fauci menjelaskan.

"[T]uite terus terang, kami sangat beruntung bahwa vaksin yang kami miliki sekarang bekerja sangat baik terhadap varian --terutama terhadap penyakit parah," kata Fauci, menekankan bahwa ini mungkin tidak terjadi dengan varian baru.

“Jika yang lain datang yang memiliki kemampuan transmisi yang sama tinggi tetapi juga jauh lebih parah, maka kita benar-benar bisa dalam masalah,” katanya.

“Orang-orang yang tidak divaksinasi secara keliru mengira itu hanya tentang mereka. Tapi tidak. Ini tentang orang lain juga.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: