Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Satgas Covid-19: Posko PPKM Tidak Boleh Berhenti Meskipun Status Level Sudah Turun

Satgas Covid-19: Posko PPKM Tidak Boleh Berhenti Meskipun Status Level Sudah Turun Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Covid-19 Alexander Ginting mengimbau agar posko PPKM tidak dihentikan meskipun status level wilayah telah turun. Ia menilai posko PPKM tetap berperan penting untuk menghindari terjadinya lonjakan kasus.

"Kendati pun sekarang kita sudah di level 2 atau 1, posko [PPKM] ini tidak boleh berhenti. Posko ini sebagai gerakan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat agar jangan terjadi peningkatan kasus," kata Alex dalam dialog virtual Media Center KPCPEN, Selasa (21/9/2021).

Baca Juga: Bahana TCW: Penurunan Level PPKM Berimbas Positif pada Pemulihan Ekonomi di Kuartal IV 2021

Lebih lanjut, ia mengatakan penyelenggaraan posko PPKM di tingkat desa/kelurahan dilakukan bersamaan dengan Bhabinsa, Bhabinkamtibnas, relawan, hingga pejabat RT/RW. Hal ini menunjukkan posko PPKM tidak hanya semata-mata milik pemerintah, melainkan milik bersama.

"Kita harus lihat kalau ada orang baru datang ke tempat kita, apakah dia punya aplikasi PeduliLindungi atau tidak, apakah dia punya surat PCR atau tidak, sehingga tidak mencederai RT/RW dan desa kita," jelasnya.

"Ini bukan mendiskriminasi, tapi bagaimana kita supaya menjaga. Jadi, inilah yang harus kita pertahankan," imbuh Alex.

Alex meyakini posko PPKM dapat membantu menciptakan pemulihan kesehatan. Hal ini, menurutnya, akan memberikan efek beruntun pada ekonomi maupun kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Dengan adanya pemulihan kesehatan, dengan sendirinya terjadi pemulihan ekonomi, kemudian dengan sendirinya juga akan meningkatkan kualitas SDM di desa/kelurahan tersebut," papar Alex.

Tak lupa, Alex mengingatkan upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 kembali. "Yaitu pelaksanaan 3T, 3M, dan mari kita sama-sama mensukseskan vaksinasi. Vaksinasi itu tidak hanya kepada orang yang sehat, tapi termasuk juga kepada mereka yang komorbid, disabilitas, ibu hamil, hingga anak sekolah," tutupnya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: