Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bye-Bye! Napas Perusahaan Ini di Pasar Saham Akan Berakhir Bulan Depan!

Bye-Bye! Napas Perusahaan Ini di Pasar Saham Akan Berakhir Bulan Depan! Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kiprah PT Evergreen Invesco Tbk (GREN) sebagai perusahaan tekstil yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan resmi berakhir pada 23 November 2020. Hal itu berkenaan dengan penghapusan pencatatan efek (delisting) saham GREN oleh BEI.

Baca Juga: Pimpinan Gunung Raja Paksi Lepas Jabatan Gara-Gara Khawatir....

Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 BEI, Goklas Tambunan, mengungkapkan bahwa ada dua pertimbangan BEI dalam melakukan delisting efek, di mana yang pertama adalah adanya kondisi atau peristiwa yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha dari perusahaan tercatat, baik secara finansial maupun hukum.

Baca Juga: Demi Bayar Utang: Forza Land Jual Saham Borneo, Nilainya Capai...

Pertimbangan kedua, yakni saham perusahaan tercatat mendapat suspensi di pasar reguler dan pasar tunai atau hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.

"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Bursa memutuskan untuk melakukan penghapusan pencatatan efek PT Evergreen Invesco Tbk (GREN) dari Bursa Efek Indonesia efektif sejak tanggal 23 November 2020," tulisnya dalam pengumuman BEI, dikutip pada Kamis, 22 Oktober 2020.

Sebagai informasi, sepanjang tahun ini, BEI sudah mengeluarkan lima perusahaan tercatat dari keanggotan bursa. Kelima perusahaan tersebut meliputi PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) pada 20 Januari 2020, PT Leo Investments Tbk (ITTG) pada 23 Januari 2020, PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) pada 6 April 2020, PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD) pada 20 April 2020, dan PT Cakra Mineral Tbk (CKRA) pada 28 Agustus 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: