Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Nyangka! Ternyata Proyek Penjelajahan Mars UEA Dipimpin Seorang Wanita!

Gak Nyangka! Ternyata Proyek Penjelajahan Mars UEA Dipimpin Seorang Wanita! Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Dubai -

Misi pertama ke Mars yang diluncurkan oleh Uni Emirat Arab (UEA) memasuki orbit planet itu pada hari Selasa (9/2/2021), setelah menempuh perjalanan selama tujuh bulan, sejauh 494 juta kilometer

Misi ini menjadikan UEA sebagai badan antariksa kelima di dunia, yang berhasil mencapai planet merah dan menandai misi antarplanet pertama yang dipimpin oleh sebuah negara dari dunia Arab.

Baca Juga: Roket UEA Tiba di Mars, Bangunan-bangunan di Negara Arab Berubah Merah

Ketua Badan Antariksa UEA yang juga Menteri Negara Kemajuan Ilmu Pengetahuan Emirat, Sarah al-Amiri mengatakan, negara itu "menanti dengan nyaman, dengan cemas mengantisipasi masuknya kami ke dalam perlombaan eksplorasi ruang angkasa sebagai sebuah bangsa."

Misi UAE ke Mars yang menelan biaya sekitar 200 juta dollar AS atau sekitar 2.9 triliun rupiah, meluncurkan Hope Probe dari pusat luar angkasa Jepang Juli 2020 lalu.

Ilmuwan itu mengatakan UEA sekarang dapat mulai mengirim data tentang atmosfer dan iklim di Mars, mempelajari perubahannya dalam data harian dan musiman.

"Ini menjadi satelit cuaca pertama di Mars yang akan memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang dinamika atmosfer dan perubahan iklim di (planet) tetangga yang mirip dengan kita," kata al-Amiri kepada DW.

2020-07-20T041650Z_309580668_RC2SWH9HR2I6_RTRMADP_3_SPACE-EXPLORATION-EMIRATES-JAPAN.JPG?$p=1ef6814&w=1136&$w=ec52ab9

Perempuan membuka jalan dalam eksplorasi ruang angkasa

Perempuan merupakan mayoritas dari tim misi ini, demikian menurut Al-Amiri. "Tim sains misi ini terdiri dari 80% perempuan. Mereka berada di sana berdasarkan prestasi dan berdasarkan apa yang mereka kontribusikan terhadap desain dan pengembangan misi," katanya kepada DW.

"Saya sendiri tidak pernah mengalami kesulitan sepanjang karier saya, baik itu dalam hal bekerja di pusat antariksa sejak hampir 12 tahun lalu, hingga menjadi menteri di kabinet," tambah pimpinan misi UEA ke panet Mars itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: