Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: SAIC Motor, Otomotif Bernilai Fantastis Kelahiran Shanghai

Kisah Perusahaan Raksasa: SAIC Motor, Otomotif Bernilai Fantastis Kelahiran Shanghai Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

SAIC (Shanghai Automotive Industry Corporation) Motor adalah salah satu manufaktur raksasa yang bergerak dalam bidang otomotif. Perusahaan melakukan penjualan kendaraan, suku cadang, dan juga pembiayaan. 

Pabrik yang berkantor pusat di Shanghai, China ini cukup perkasa dan masuk dalam perusahaan raksasa Global 500 Fortune. Kinerja keuangan SAIC relatif baik dalam tahun 2019. Pendapatan tahunan perusahaan yang mencapai 136,39 miliar dolar AS dengan peningkatan 5,9 persen dari 2018 mampu membawa raksasa otomotif duduk di peringkat 39. Aset dan keungtungannya masing-masing tercatat di angka 114,01 miliar dolar dan 5,44 miliar dolar. 

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Kroger, Si Superstore Racikan Tangan Dingin Seorang Imigran

ENFENkGU8AAEoJS.jpg

Keperkasaan SAIC harus runtuh ketika memasuki tahun 2020. Merosotnya pendapatan perusahaan sebesar 10,5 persen menjadi 122,07 miliar dolar AS dari 136,39 miliar dolar menyeret perusahaan ini ke peringkat 52. Sayangnya, terpaan badai dalam keuangan perusahaan tidak berhenti di situ, sebab laba bersih yang berhasil dibukukan pada tahun ini turun 31,9 persen menjadi 3,70 miliar dolar.

Bagaimana keadaan raksasa otomotif SAIC pada tahun-tahun sebelumnya? Untuk itu, pada kesempatan Senin (19/10/2020) ini, Warta Ekonomi berkesempatan mengulasnya.

Berbekal sejumlah sumber, kami sajikan tulisan kisah perjalanan tersebut menjadi tulisan sebagai berikut.

Akar perusahaan SAIC bisa ditelusuri pada 1940, ketika manufaktur ini bernama Shanghai Diesel Parts Manufacturing Company. 

Hingga 1958, Shanghai Diesel Parts memutuskan bergabung dengan Shanghai Power Equipment Manufacturing Company. Dengan penggabungan ini, reorganisasi dan perubahan terjadi secara menyeluruh termasuk bergantinya nama menjadi Shanghai Power Machinery Manufacturing Company. 

Selama dekade 1960-an, perusahaan tersebut terus berkembang. Perkembangannya dapat dilihat dengan perubahan-perubahan sebegai berikut. Sejak 1960, nama Shanghai Power Machinery sudah tidak berlaku karena terjadi pergantian nama menjadi Shangha Agricultural Machinery. Lantas dipengujung abad ini, perusahaan kembali merubah nama menjadi Shanghai Tractor & Automotive Industry.

Meskipun memiliki sejarah panjang, dimulai dari pabrik perakitan mobil yang didirikan sekitar Perang Dunia II itu, SAIC pada 1970-an berkembang lebih signifikan. Di periode ini, peningkatan besar SAIC dipengaruhi oleh permintaan dalam negeri untuk kendaraan bermotor untuk penumpang.

Pada dasawarsa 1980-an, perusahaan masuk ke pasar yang lebih besar. Perjanjian kerja sama yang dibuat bersama Volkswagen pada 1984, diikuti dengan pendirian resmi Shanghai Automotive di China, memungkinkannya memproduksi mobil lebih kompetitif. Ini dimaksudkan agar produksi mobil bisa dijual dengan harga yang bersaing dengan teknologi asing. 

Perubahan nama perusahaan kembali terjadi. Kali ini pada 1990, perusahaan secara resmi menggunakan nama Shanghai Automotive Industry Corporation, nama yang sama dengan perusahaan sekarang ini. 

1024px-1986_Shanghai_SH760.jpg

Dalam 11 tahun menjelang 1996, kapasitas produksi SAIC tumbuh dengan cepat. Peningkatan sebanyak sepuluh kali lipat menjadi 300.000 unit per tahun memantapkan dirinya sebagai salah satu pembuat mobil terkemuka di CHina. 

Selama periode ini, SAIC secara efektif membangun seluruh rangkaian pasokan komponen otomotif modern di Shanghai. Sementara jumlah serta kualitas suku cadang mobil yang diproduksi secara lokal meningkat secara signifikan.

Mobil yang sebelumnya dirakit di China dari kit knock-down yang disediakan oleh Volkswagen menjadi produk yang dibuat dari suku cadang yang diproduksi di Shanghai. Antara tahun 1990 dan 1996 kota itu melipatgandakan kontribusinya terhadap produksi komponen otomotif nasional. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: