Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Startup Quipper: Aplikasi yang Bantu 2.030 Siswa Masuk PTN Favorit

Kisah Startup Quipper: Aplikasi yang Bantu 2.030 Siswa Masuk PTN Favorit Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Startup pendidikan teknologi Quipper jadi salah satu solusi alternatif para siswa untuk menyiapkan diri menghadapi ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) 2020.

Bahkan, menurut hasil survei perusahaan, 58% dari 3.500 siswa kelas 12 pengguna Quipper berhasil masuk PTN klaster 1 dan 2 melalui jalur ujian SBMPTN.

"Mayoritas siswa pengguna Quipper yang lolos jalur SBMPTN/SNMPTN, belajar menggunakan platform kami lebih dari 3 kali dalam seminggu. Hasil survei menunjukkan, 9 dari 10 siswa setuju, layanan Quipper sangat setuju membantu persiapan ujian mereka," ujar Country Manager Quipper Indonesia, Yuki Naotori dalam keterangan resminya, dilansir Selasa (13/10/2020).

Baca Juga: Samsung Galaxy S20 FE: Harga, Spesifikasi, dan Ketersediaan di Indonesia?

Baca Juga: Cek Fakta: Ada Info Soal Merger Bank Syariah, Benarkah Itu?

Asal tahu saja, puncak persiapan ujian masuk PTN bagi siswa lulusan 2020 terjadi pada Mei-Juli 2020. Quipper mengklaim terjadi peningkatan aktivitas dalam platform-nya di periode itu.

Dalam keterangannya, Quipper menulis, "peningkatan aktivitas sebagian besar terjadi untuk siswa kelas 12, khususnya untuk kegiatan menjawab latihan soal yang meningkat 79%. Aktivitas menonton video juga meningkat 24% daripada rata-rata aktivitas pada periode sekolah reguler."

Peningkatan juga terjadi pada layanan Quipper Video Masterclass. Siswa dapat konsultasi langsung dengan tutor dan pengajar khusus di layanan itu.

"Kami melihat tingkat keaktifan siswa bertanya melalui chat meningkat 40% tiap minggu selama persiapan ujian. Pelajaran yang paling banyak siswa tanyakan adalah Matematika dan Bahasa Inggris," kata Business Development Manager Quipper Indonesia, Ruth Ayu Hapsari.

Sekadar informasi, Quipper mengklaim telah memiliki 6 juta siswa pengguna dan bekerja sama dengan 400 ribu guru di Indonesia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: