Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Manajer Kripto Grayscale Tingkatkan Aset Hingga Rp2,6 Triliun dalam Seminggu

Manajer Kripto Grayscale Tingkatkan Aset Hingga Rp2,6 Triliun dalam Seminggu Kredit Foto: Unsplash/Dmitry Moraine
Warta Ekonomi, Jakarta -

Manajer dana kripto Grayscale Investments telah meningkatkan aset yang dikelola dalam Trust Bitcoin-nya lebih dari US$180 juta atau sekitar Rp2,6 triliun selama seminggu terakhir.

Menurut data dari platform informasi Bybt, Grayscale menambahkan 17.100 Bitcoin (BTC) ke Bitcoin Trust perusahaan dalam tujuh hari terakhir. Perusahaan sekarang memiliki total 449.900 koin yang dikelola-bernilai sekitar US$4,9 miliar (Rp73 triliun) dengan aset crypto pada US$10.890 (Rp162 juta), ditutup di atas US$10.000 setiap hari selama 63 hari terakhir.

Baca Juga: Tidak Sadar, Peretas Bursa Kripto KuCoin Pindahkan Aset ke Bursa DeFi

Ini secara efektif berarti Grayscale mengontrol sekitar 2,4% dari total pasokan koin-saat ini di 18.502.381 menurut CoinMarketCap-dan tidak menunjukkan tanda-tanda menghentikan pembeliannya.

Total pasokan Bitcoin dibatasi pada 21 juta yang berarti ada sekitar 2,5 juta BTC tersisa untuk ditambang, atau sekitar 11,9% dari total Bitcoin yang akan dihasilkan. Bahkan, jika perusahaan berhenti mengumpulkan koin sekarang, ia masih memiliki kendali atas lebih dari 2% dari semua Bitcoin yang beredar pada saat blok terakhir ditambang.

Grayscale bukan satu-satunya perusahaan yang melihat potensi investasi crypto. Perusahaan intelijen bisnis MicroStrategy telah menukar lebih dari US$400 juta atau sekitar Rp5,9 triliun modal cadangan dari fiat ke Bitcoin. Perusahaan dilaporkan telah mengumpulkan 38.250 BTC sejak pembelian crypto pertamanya pada bulan Agustus; kurang dari sepersepuluh dari Grayscale.

Barry Silbert, CEO Grayscale, mengumumkan dalam tweet 15 September-mungkin bercanda untuk anggota Crypto Twitter-bahwa kedua perusahaan berada dalam "perlombaan membeli" untuk Bitcoin

"Kelihatannya ada semacam ajang balap untuk membeli Bitcoin antara MicroStrategy dan Grayscale," ujar Barry dikutip dari Cointelegraph, Selasa (29/9/2020).

Namun, pemegang token tidak perlu khawatir tentang Grayscale yang memperoleh koin lebih cepat daripada yang dapat ditambang. Cointelegraph melaporkan pada bulan Juli bahwa mayoritas pembelian crypto perusahaan investasi tersebut berasal dari Bitcoin yang sudah beredar. Perusahaan menyebut pembelian ini sebagai pertukaran "dalam bentuk barang".

Grayscale melaporkan US$5,8 miliar atau sekitar Rp86 triliun dalam aset yang dikelola pada 25 September dengan trust crypto termasuk Ethereum (ETH), Bitcoin Cash (BCH), Ethereum Classic (ETC), Horizen (ZEN), Litecoin (LTC), Stellar Lumens (XLM), XRP, dan Zcash (ZEC).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: