Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Melihat Bangkitnya Electricite de France, PLN Terkaya Kedua di Prancis

Kisah Perusahaan Raksasa: Melihat Bangkitnya Electricite de France, PLN Terkaya Kedua di Prancis Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Electricite de France SA atau dikenal sebagai EDF adalah perusahaan listrik multinasional Prancis yang mayoritasnya --80 persen-- dimiliki oleh pemerintah. Menyediakan listrik dengan kapasitas pembangkit lebih dari 120 gigawatt, listrik EDF telah teralirkan dari Eropa, Amerika Selatan, Amerika Utara, Asia, Timur Tengah hingga ke Afrika.

Perusahaan listrik yang bermarkas di Paris ini adalah korporasi yang mengkhususkan diri pada listrik dan aktivitasnya meliputi pembangkit dan distri listrik; desain, konstruksi dan pembokaran pembangkit listrik; perdagangan energi; dan transportasi.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: BUMN Sinochem Group, Bisnis Kimia China yang Perkasa di Dunia

Sebagai perusahaan listrik terbesar kedua di Prancis, EDF dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terkaya berdasarkan data Fortune Global 500. Sejak kenaikannya di peringkat ke-52 tahun 2010, posisi EDF dalam daftar tersebut terus menurun hingga 2020 ini. 

Di tahun 2018, EDF memposisikan dirinya di urutan ke-94 dengan pendapatan tahunan 78,49 miliar dolar AS, sedangkan keuntungan bersihnya senilai 3,57 miliar dolar. 

Lebih jauh di tahun 2019 dan 2020, posisi EDF berada di peringkat ke-110 dunia. Untuk tahun 2019, pendapatan tahunannya mencapai 81,40 miliar dolar, sedangkan laba bersihnya turun 61,2 persen menjadi 1,38 miliar dolar. Setahun berikutnya, dengan kenaikan 315 persen laba bersih, EDF mendapatkan laba 5,76 miliar dolar dan 80,27 miliar dolar dalam pendapatannya.

Lebih lengkapnya, simak ulasan ringkas Warta Ekonomi, Kamis (21/1/2021) soal kisah perusahaan raksasa Electricite de France dalam artikel berikut ini. 

EDF dibentuk pada 1946 ketika pemerintah Prancis memutuskan menasionalisasi produksi dan distribusi listrik. Langkah ini adalah salah satu bagian dari serangkaian gelobang nasionalisasi industri-industri penting di Prancis secara khusus, dan di tempat lain di Eropa secara umum, pasca-Perang Dunia II.

Apa yang terjadi sebelum 1946? Secara umum industri kelistrikan Prancis bisa digambarkan seperti berada di bawah perusahaan swasta besar, yang usahanya menyediakan produksi, distribusi, dan layanan lain.

Alasan utama keputusan pemerintah Prancis untuk mengkonsolidasikan industri kelistrikan menjadi satu utilitas nasional adalah karena tekadnya untuk mempercepat industrialisasi dan urbanisasi pasca-Perang Dunia II. Yang lainnya adalah industri listrik merupakan pusat dari rencana industrialisasi sehingga pemerintah menganggap utilitas tunggal sebagai cara terbaik menyediakan sumber daya untuk peningkatan cepat dalam kapasitas produksi.

Pemerintah Prancis menyadari bahwa pada tahun 1960-an permintaan listrik terus meningkat sebagai respons terhadap pertumbuhan ekonomi Prancis yang pesat. 

Pada tahun 1957 EDF memutuskan untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya di Chinon di lembah Loire, menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh French Atomic Energy Commissariat (CEA).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: